
CEO Meta, Mark Zuckerberg, memberikan keterangan dalam sidang antimonopoli yang sedang berlangsung di Amerika Serikat, terkait dengan tuduhan bahwa perusahaannya secara tidak sah mengambil alih aplikasi populer Instagram dan WhatsApp. Penjelasan Zuckerberg mengenai perolehan Instagram menjadi sorotan utama dalam sidang tersebut, dimana ia mengklaim bahwa nilai Instagram justru meningkat setelah diakuisisi oleh Meta.
Dalam sidang tersebut, pengacara dari Federal Trade Commission (FTC), Daniel Matheson, menyajikan serangkaian email yang dikirim oleh Zuckerberg pada tahun 2012, yang menunjukkan strategi perusahaan untuk mengakuisisi startup, termasuk Instagram, untuk mengendalikan persaingan. Meski demikian, Zuckerberg tidak memberikan komentar mengenai tekanan persaingan ini. Sebaliknya, ia menegaskan bahwa integrasi Instagram ke dalam ekosistem Meta berjalan dengan sangat baik, memberikan manfaat signifikan bagi platform tersebut.
“Integrasi Instagram akhirnya berjalan dengan sangat baik; kami dapat menambahkan nilai lebih pada Instagram daripada yang kami perkirakan,” ungkap Zuckerberg. Ia melanjutkan dengan merinci bahwa dengan menggabungkan Instagram dan Facebook, mereka mampu meningkatkan fitur, jumlah pengguna, dan juga pendapatan secara signifikan. Ketika ditanya lebih lanjut, Zuckerberg menegaskan keyakinannya bahwa akuisisi aplikasi sosial lainnya di masa depan akan memberikan peluang pertumbuhan yang lebih cepat, menyusul keberhasilan yang telah dicapai dengan Instagram.
Zuckerberg juga mencatat bahwa jika Snapchat menerima tawaran akuisisi dari Facebook pada tahun 2013, aplikasi tersebut mungkin telah memiliki miliaran pengguna saat ini. Berdasarkan laporan terbaru, Snapchat saat ini memiliki 450 juta pengguna harian pada tahun 2024. “Untuk nilai yang sepadan, saya pikir kami akan mempercepat pertumbuhan mereka,” tegasnya mengenai potensi yang hilang dari Snapchat akibat keputusan di masa lalu.
Kasus ini dimulai sejak Desember 2020, ketika FTC mengajukan tuntutan hukum terhadap Meta di masa pemerintahan Presiden Donald Trump. Tuduhan ini mencakup klaim bahwa Meta telah melakukan praktik monopoli dengan cara mengambil alih aplikasi yang menjadi pesaing di pasar media sosial. Jika terbukti bersalah, Meta bisa terpaksa untuk melepaskan Instagram dan WhatsApp, yang akan menjadi dampak signifikan bagi perusahaan tersebut.
Dalam sidang ini, Zuckerberg juga menghadapi pertanyaan kritis dari para anggota FTC yang menginginkan klarifikasi lebih lanjut mengenai praktik bisnis yang dilakukan oleh Meta. Mereka mempertanyakan langkah-langkah yang diambil perusahaan untuk menjaga keberlanjutan persaingan yang sehat di ranah teknologi dan media sosial.
Dengan pengembangan ini, banyak pengamat industri dan analis yang memproyeksi bahwa hasil dari sidang antimonopoli ini dapat berpengaruh besar pada masa depan Meta, khususnya dalam hal strategi akuisisi dan inovasi produk. Persaingan di industri teknologi semakin ketat, sehingga penting bagi perusahaan-perusahaan besar untuk mengelola akuisisi dan integrasi secara hati-hati agar tetap mematuhi regulasi yang berlaku.
Zuckerberg dan tim Meta mengklaim bahwa inovasi dan akuisisi merupakan salah satu cara untuk mendorong kemajuan di sektor teknologi. Pendekatan ini, menurut mereka, tidak hanya menguntungkan perusahaan tetapi juga memberikan manfaat bagi pengguna melalui fitur-fitur baru dan peningkatan pengalaman pengguna di platform yang terintegrasi.
Dengan demikian, sidang antimonopoli ini tidak hanya menjadi ajang pembelaan bagi Zuckerberg dan Meta, tetapi juga menciptakan dialog lebih luas mengenai masa depan industri media sosial dan tanggung jawab perusahaan-perusahaan besar terhadap konsumen dan persaingan pasar. Hal ini menunjukan betapa pentingnya regulasi yang ketat dan transparansi dalam operasi korporasi untuk mencegah praktik monopoli yang dapat merugikan inovasi di sektor teknologi.