Ziarah ke Makam Ayah, Kim Jong Un Janjikan Kesejahteraan Korea Utara

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi makam keluarga untuk memperingati ulang tahun mendiang ayahnya, Kim Jong Il, pada perayaan Hari Bintang Bersinar yang jatuh pada Minggu (16/2/2025). Kunjungan ini dilakukan di Istana Matahari Kumsusan, Pyongyang, yang merupakan tempat persemayaman jenazah ayah dan kakeknya, Kim Il Sung, pendiri negara tersebut.

Dalam laporan yang dikeluarkan oleh media pemerintah Korea Utara, KCNA, pada Senin (17/2/2025), terungkap bahwa ini adalah kali pertama dalam empat tahun Kim Jong Un melakukan ziarah untuk memperingati hari bersejarah tersebut. Ia ditemani oleh adiknya, Kim Yo Jong, serta sejumlah pejabat senior dari Partai Pekerja dan para pembantunya. Kegiatan ini menunjukkan hubungan erat antara pemimpin saat ini dengan warisan keluarganya yang mengatur Korea Utara selama lebih dari tujuh dekade.

Dalam momen yang penuh emosi ini, Kim Jong Un memberikan penghormatan yang dalam kepada kedua orang tuanya, dan menegaskan komitmennya untuk mengabdikan diri pada kesejahteraan negara dan rakyat. Dalam pidatonya, ia menyatakan tekadnya untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat Korea Utara dan memastikan keamanan bagi mereka. “Kami akan terus bekerja keras demi kemakmuran dan keamanan rakyat kami,” ungkapnya, mewakili suara aspirasi banyak warga.

Hari Bintang Bersinar merupakan salah satu hari libur terbesar di Korea Utara, yang dirayakan untuk menghormati Kim Jong Il, yang memimpin negara tersebut sebelum Kim Jong Un. Di balik momen bersejarah ini, terhampar sejarah panjang dinasti Kim yang telah berkuasa sejak berdirinya negara setelah Perang Dunia II. Selama bertahun-tahun, mereka menguatkan kekuasaan melalui berbagai bentuk kultus kepribadian, tetapi tampaknya Kim Jong Un berusaha untuk menemukan jejaknya sendiri dan tidak hanya bergantung pada warisan para pendahulunya.

Langkah ini terlihat dari fokusnya yang semakin kuat terhadap pembangunan ekonomi dan proyek-proyek ambisius yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk, terutama di Pyongyang. Dalam laporan lain, KCNA juga menginformasikan bahwa Kim Jong Un melakukan peletakan batu pertama untuk tahap akhir proyek pembangunan 50.000 rumah baru di Pyongyang. Proyek ini merupakan bagian dari rencana lima tahun yang diluncurkan Kim Jong Un pada tahun 2021 untuk mengembangkan ekonomi negara dan menyediakan setidaknya 10.000 apartemen baru setiap tahun.

Perlu dicatat, meskipun terkurung dalam pengawasan ketat di bawah rezim, warga Korea Utara berharap adanya perbaikan dalam kondisi hidup mereka sebagai hasil dari inisiatif ini. Keberadaan proyek rumah baru diharapkan dapat memenuhi salah satu kebutuhan mendasar masyarakat yang terkadang terabaikan dalam ketegangan geopolitik yang terjadi.

Menariknya, langkah Kim Jong Un untuk memperingati hari penting ini sekaligus meluncurkan program pembangunan ekonomi baru menunjukkan dua sisi dari upayanya memimpin. Di satu sisi, ia terus membangun simbol-simbol kekuasaan yang mencerminkan warisan keluarganya. Sementara di sisi lain, melalui proyek-proyek ambisius, dia tampak berusaha mengatasi tantangan ekonomi yang mendera negaranya dengan fokus kepada kebangkitan dan kesejahteraan rakyat.

Secara lebih luas, perilaku Kim Jong Un dalam konteks ini memberi sinyalakan niatnya untuk melanjutkan jalur yang telah ditetapkan oleh pendahulunya sambil mencoba terobosan baru, berupaya untuk menciptakan citra pemimpin yang lebih dari sekadar pewaris kekuasaan, tetapi sebagai pembaharu yang peduli pada nasib bangsanya.

Back to top button