YouTube Jadi Pilihan Utama Penonton Podcast di AS, Kenapa?

YouTube kini menjadi platform terfavorit untuk penonton podcast di Amerika Serikat, dengan angka pengguna yang mengesankan yakni lebih dari satu miliar orang per bulan. Fenomena ini semakin meningkat sejak pandemi COVID-19, di mana YouTube mengidentifikasi podcast sebagai salah satu format konten yang banyak diminati. Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, Tim Katz, Wakil Presiden bidang Kemitraan YouTube, menyatakan, “Kami telah melihat banyak pertumbuhan,” menggambarkan suksesnya platform tersebut dalam menarik penonton podcast.

Dalam beberapa tahun terakhir, YouTube tidak secara aktif mendorong podcast, tetapi para podcaster secara organik beralih ke platform video ini. Katz menambahkan, “Kami seperti, kami harus berusaha keras [mengakomodasinya],” menyadari bahwa ada potensi besar di dalam tren tersebut. Dalam upaya untuk mendukung para podcaster, YouTube mulai menawarkan layanan iklan, menyediakan analitik yang lebih kuat, dan meningkatkan rekomendasi konten podcast kepada pengguna.

Keberhasilan YouTube dalam menarik penonton podcast juga terlihat dari data yang menunjukkan bahwa tahun lalu, pemirsa telah menonton lebih dari 400 juta jam podcast setiap bulan. Bahkan, pengakuan dari Edison Research pada Oktober 2024 menyatakan YouTube sebagai platform podcast paling populer di AS, menggeser posisi Spotify dan aplikasi Podcast milik Apple Inc. Hal ini menandakan bahwa strategi YouTube dalam memperkenalkan podcast versi video dan mendukung kreator sangat efektif.

Sementara itu, Spotify Technology SA, yang sebelumnya diakui sebagai pemimpin dalam dunia podcast, harus menghadapi kenyataan pahit. Meskipun telah berinvestasi lebih dari $1 miliar untuk akuisisi dan kesepakatan lisensi acara podcast, pada 2022, setelah adanya ketidakpuasan investor mengenai pengeluaran yang terus meningkat, Spotify terpaksa menutup studio podcasting internalnya dan mengurangi jumlah karyawan. Upaya untuk mengurangi fokus pada podcasting ini juga mencakup pengurangan investasi yang signifikan.

Untuk tetap bertahan di pasar yang kompetitif ini, Spotify telah meluncurkan program kemitraan baru yang membayar kreator video berdasarkan jumlah pendengar, bukan melalui pendapatan iklan. Langkah ini menunjukkan bahwa Spotify mulai menyadari pentingnya konten video dan ingin menarik kreator untuk memproduksi podcast di platform mereka. “Secara umum, saya yakin mereka melihat tren yang sama dengan yang kami lihat di platform kami — bahwa pengguna ingin menikmati konten video,” kata Katz, menyiratkan bahwa YouTube dan Spotify kini berada pada jalur yang sama dalam memahami preferensi pengguna.

Seiring dengan perubahan tren ini, podcast video juga telah menjadi alat yang mempengaruhi politik di Amerika Serikat. Gelombang podcast yang mengalir di YouTube, termasuk acara populer seperti The Joe Rogan Experience dan Last Weekend with Theo Von, diyakini telah membantu Presiden Donald Trump dalam memenangkan pemilihan tahun lalu dengan menjangkau jutaan pemirsa.

Perkembangan ini juga mencerminkan perubahan besar dalam konsumsi konten di seluruh dunia. Dengan semakin banyaknya pengguna yang beralih dari format audio tradisional menuju video, YouTube telah berhasil memposisikan diri sebagai pemimpin dalam industri podcast digital. Kelebihan visual yang dimiliki YouTube memberikan daya tarik tersendiri, menciptakan pengalaman yang lebih imersif bagi pendengar.

Berdasarkan data dari laporan Edison Research yang baru-baru ini dirilis, tren pertumbuhan podcast video diperkirakan akan terus berlanjut. Kreator konten diperkirakan akan semakin memperbanyak produksi podcast mereka dalam format video, mengikuti jejak keberhasilan yang dicapai oleh platform tersebut. Semua ini menunjukkan bahwa YouTube tidak hanya menjadi platform untuk menonton video, tetapi juga telah bertransformasi menjadi pusat utama bagi penggemar podcast di seluruh penjuru Amerika Serikat.

Back to top button