Layanan aplikasi perpesanan WhatsApp mengalami gangguan serius pada Sabtu malam, 12 April 2025. Sejumlah pengguna melaporkan tidak dapat mengirim pesan di grup sejak sekitar pukul 21.10 WIB. Gangguan ini menuai perhatian luas karena berlangsung hampir dua jam, dan baru teratasi pada pukul 22.30 WIB. Menariknya, beberapa pengguna mengklaim bahwa masalah tersebut sudah terjadi lebih awal, sejak pukul 19.00 WIB.
Berdasarkan pantauan yang dilakukan oleh Octopus, gangguan ini ditandai dengan ikon tanda seru merah yang muncul saat pengguna berusaha mengirim pesan ke grup. Notifikasi tersebut menunjukkan bahwa pesan gagal terkirim. Keluhan ini tidak hanya terbatas pada pengiriman pesan, tetapi juga mencakup kesulitan dalam memperbarui status serta mengirim media dan chat.
Di media sosial, terutama di platform X (dahulu dikenal sebagai Twitter), banyak pengguna membahas gangguan ini. Data menunjukkan lebih dari 145.000 unggahan menggunakan kata kunci “WhatsApp Error” dalam waktu singkat, menjadikannya topik perbincangan hangat di kalangan netizen. Hal ini menunjukkan dampak signifikan yang dialami oleh pengguna di seluruh dunia akibat ketidaknormalan layanan WhatsApp.
Laporan gangguan juga tercatat di situs pemantau layanan digital, Downdetector, yang menunjukkan lonjakan laporan dari berbagai negara sejak Sabtu sore. Hal ini menandakan bahwa isu ini bersifat global, dan tidak hanya akses di Indonesia yang terpengaruh. Pengguna di berbagai belahan dunia mengeluhkan ketidakmampuan untuk berkomunikasi melalui aplikasi tersebut.
Meskipun gangguan telah diperbaiki dan layanan WhatsApp sudah berfungsi normal, hingga saat ini tidak ada pernyataan resmi dari pihak WhatsApp maupun perusahaan induknya, Meta, mengenai penyebab pasti dari masalah ini. Hal ini menimbulkan spekulasi di kalangan pengguna, yang berharap adanya penjelasan untuk memahami lebih lanjut tentang kejadian yang tidak biasa ini.
Longgarnya fungsi layanan WhatsApp membuka kembali saluran komunikasi bagi pengguna yang selama ini terhambat. Banyak netizen merasa lega ketika aplikasi kembali pulih, namun tetap mempertanyakan kestabilan dan keamanan layanan mereka. Kejadian ini menjadi pengingat bagi banyak pengguna tentang ketergantungan mereka pada aplikasi seperti WhatsApp untuk berkomunikasi, baik untuk urusan pribadi maupun profesional.
Layanan perpesanan seperti WhatsApp telah menjadi salah satu platform utama dalam komunikasi sehari-hari, di mana pengiriman pesan langsung dan berbagi media menjadi hal yang sangat umum. Gangguan yang berlangsung hampir dua jam ini membawa dampak besar bagi mereka yang mengandalkan platform ini. Situasi ini juga menggugah kesadaran tentang yaitu pentingnya memiliki alternatif untuk komunikasi, terutama saat kejadian seperti ini terjadi kembali di masa depan.
Dalam konteks yang lebih luas, pengalaman ini menunjukkan bahwa infrastruktur teknologi yang mendukung aplikasi komunikasi harus diperhatikan lebih serius. Melihat seberapa cepat masalah ini menjadi trending topic, jelas bahwa gangguan pada aplikasi penting dapat memicu reaksi besar di kalangan pengguna media sosial. Hal ini mendorong pengembang untuk terus meningkatkan kualitas layanan mereka agar tidak mengalami masalah serupa di kemudian hari. Meskipun kini WhatsApp sudah kembali pulih, pelajaran dari gangguan ini tidak boleh dilupakan, baik oleh pengguna maupun pengembang aplikasi.
