Wanita Borong 15 Kg Emas dengan Uang Tunai, Banjir Pro Kontra!

Kuala Lumpur, Octopus – Aksi seorang pengusaha dan Tiktoker asal Malaysia, Anes Ayunie Osman, telah mencuri perhatian publik setelah ia membeli perhiasan emas seberat 15 kilogram dengan mengunakan uang tunai. Video pembelian tersebut diunggah di akun TikTok miliknya, @ayunieso24, pada Sabtu (29/3/2025) dan sejak itu telah ditonton lebih dari 2,7 juta kali serta memicu sekitar 2.700 komentar dari pengguna media sosial.

Dalam video yang viral tersebut, Anes terlihat membawa koper hitam besar yang berisi uang tunai, terjun langsung ke toko perhiasan untuk melakukan transaksi. Ia menjelaskan bahwa niatnya membeli emas dalam jumlah besar adalah karena khawatir harga logam mulia itu akan naik dalam waktu dekat. “Saya ingin emas 15 kg karena saya khawatir harga emas akan naik setelah hari ini. Jadi saya ingin ‘mengamankan’ 15 kg itu sekarang juga,” ungkapnya dalam video tersebut.

Pembelian ini tidak hanya mendapatkan perhatian karena jumlahnya yang mengesankan, tetapi juga nilai transaksinya yang diperkirakan mencapai 2,5 juta ringgit Malaysia, atau sekitar Rp9,34 miliar. Anes berhasil membawa pulang 6 kilogram emas dalam transaksi pertamanya, sementara sisa 9 kilogram direncanakan akan dibeli pada hari berikutnya.

Tindakan Anes mengundang beragam reaksi di kalangan warganet. Beberapa orang menganggap aksinya sebagai bentuk pamer kekayaan. Satu pengguna TikTok berkomentar, “Bawa koper uang tunai cuma buat beli emas? Kayaknya sengaja biar viral.” Di sisi lain, ada juga yang memandang keputusan Anes sebagai strategi investasi yang pintar, khususnya di tengah tren kenaikan harga emas.

“Kalau punya uang, kenapa nggak? Harga emas memang terus naik, jadi keputusan dia masuk akal,” tulis pengguna lainnya. Namun, tidak sedikit juga netizen yang mempertanyakan pilihan metode pembayaran tunai yang dianggap kurang aman dan praktis. Seorang pengguna menyatakan, “Kenapa nggak pakai transfer bank atau cek? Lebih aman daripada bawa koper uang tunai begitu.”

Aksi ini tidak hanya menciptakan debat di antara pengguna media sosial, tetapi juga mengangkat isu yang lebih luas mengenai gaya hidup mewah serta cara investasi di tengah kondisi ekonomi yang terus berubah. Banyak orang dalam komentar-komen tersebut berbagi pandangan tentang pilihan investasi, terutama ketika maraknya harga emas yang fluktuatif menjadi perhatian tersendiri bagi masyarakat.

Masalah ini semakin menonjol ketika diskusi mengarah pada perdebatan tentang bagaimana masyarakat, terutama generasi muda yang aktif di media sosial, berinteraksi dengan materi dan kekayaan. Ada yang berargumen bahwa media sosial menjadi ajang untuk pamer kekayaan, sedangkan yang lainnya melihat hal tersebut sebagai sarana berbagi tips dan pengalaman investasi yang legit.

Melihat fenomena ini dari kaca mata yang lebih luas, tampak bahwa keberanian Anes untuk berbagi pengalamannya di media sosial, meskipun mendapat kritik, juga menggugah perbincangan penting mengenai persiapan keuangan dan investasi. Dengan respons yang berbeda-beda dari publik, fenomena ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh media sosial dalam membentuk opini dan perilaku masyarakat.

Dengan latar belakang perubahan ekonomi global yang cepat dan turunnya kepercayaan terhadap stabilitas mata uang, investasi dalam emas semakin menjadi pilihan banyak orang. Hal ini seolah menjadi sinyal bagi individu untuk lebih memahami cara mengelola uang dan investasi mereka. Sementara itu, perhatian terhadap gaya hidup mewah rumah-rumah sosial baru di media juga menandakan adanya pergeseran nilai di kalangan masyarakat saat ini.

Berita Terkait

Back to top button