Wamenkomdigi Targetkan Kota Petro Dollar Jadi Smart City Modern

Jakarta, Octopus – Kemenkomdigi tengah memperkuat program smart city untuk mendukung Visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam digitalisasi layanan pemerintahan. Salah satu fokus utama adalah pengembangan Kota Lhokseumawe, yang dikenal dengan julukan Kota Petro Dollar, sebagai kota pintar dalam waktu lima tahun ke depan.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menekankan pentingnya pengembangan ini, mengingat potensi Lhokseumawe yang memiliki empat universitas. Menurutnya, daerah tersebut memiliki sumber daya yang dapat dimaksimalkan untuk kebangkitan industri dan pendidikan, mirip dengan masa kejayaannya. “Gagasan daerah dengan julukan Kota Petro Dollar itu sejalan dengan program Kemenkomdigi,” ujarnya saat acara yang berlangsung pada 15 April 2025.

Sebagai langkah konkret, Wamenkomdigi telah menyiapkan program Markas Startup Digital yang akan diimplementasikan di Lhokseumawe. Program ini merupakan bagian dari upaya kolaborasi jangka panjang antara Kemenkomdigi dan pemerintah daerah. Dalam konteks ini, Nezar Patria berharap Lhokseumawe bisa menjadi pusat kreativitas digital bagi para generasi muda Aceh. “Kami berharap Lhokseumawe bisa menjadi episentrum untuk kebangkitan kreativitas digital anak-anak muda Aceh nanti ke depannya,” ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Lhokseumawe Sayuti Abubakar menyambut baik langkah Kemenkomdigi dalam mendukung pengembangan ekosistem digital di daerahnya. Ia menjelaskan, pengembangan smart city di Lhokseumawe akan difokuskan pada pengintegrasian pelayanan publik melalui digitalisasi. “Alhamdulillah, responsnya Pak Wamen luar biasa. Program ini (Markas Startup Digital) kemungkinan besar bisa diterapkan di Kota Lhokseumawe ke depan,” jelasnya.

Smart city menjadi sangat penting di era digital saat ini. Konsep ini tidak hanya mengedepankan teknologi, tetapi juga memastikan bahwa seluruh layanan publik menjadi lebih efisien dan transparan. Beberapa elemen kunci yang akan diimplementasikan di Lhokseumawe meliputi:

  1. Peningkatan Infrastruktur Digital: Pengembangan jaringan internet yang lebih baik untuk mendukung aplikasi dan layanan digital.
  2. Pelayanan Publik Terintegrasi: Digitalisasi proses pelayanan pemerintah untuk memudahkan akses bagi masyarakat.
  3. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia: Pelatihan dan peningkatan keterampilan SDM lokal agar dapat bersaing di era digital.
  4. Inovasi dan Kreativitas: Menyediakan ruang bagi startup dan inovasi digital untuk berkembang.

Dengan pelatihan dan dukungan dari Kemenkomdigi, diharapkan masyarakat setempat dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menghadapi tantangan serta memanfaatkan peluang dalam dunia digital. Proyek ini juga akan turut merangsang pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Inisiatif untuk menjadikan Kota Lhokseumawe sebagai smart city tidak hanya memberikan manfaat bagi penduduk setempat tetapi juga dapat menarik investor dan pelaku usaha baru yang ingin berkontribusi pada pengembangan ekosistem digital di aceh. Melalui sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, visi menjadi Kota Petro Dollar yang juga cerdas akan menjadi kenyataan.

Kemenkomdigi terus mendorong pengembangan inisiatif digital di daerah lain, dengan harapan agar seluruh wilayah Indonesia dapat merasakan manfaat dari transformasi digital ini. Dengan demikian, langkah yang diambil di Lhokseumawe bisa menjadi contoh yang baik untuk kota-kota lain dalam perjalanan menuju smart city di era digital ini.

Berita Terkait

Back to top button