
Setiap tahun, sekitar 7.500 anak di Indonesia lahir dengan kondisi bibir sumbing atau celah bibir dan langit-langit mulut. Meski banyak yang beranggapan bahwa sumbing hanya berkaitan dengan penampilan fisik, dampak kondisi ini jauh lebih dalam dan kompleks. Oleh karena itu, penanganan sumbing yang tepat dan cepat sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak dan optimisasi kualitas hidup mereka.
Bibir sumbing dapat memengaruhi banyak aspek kehidupan, mulai dari kemampuan berbicara dan makan hingga kesehatan mental. Anak-anak yang tidak mendapatkan perawatan yang sesuai berisiko mengalami sejumlah masalah, seperti gangguan gizi, hambatan dalam perkembangan sosial, serta tantangan psikologis akibat stigma sosial yang melekat pada diri mereka. Dalam banyak kasus, anak-anak dengan bibir sumbing juga bisa mengalami komplikasi jangka panjang, seperti gangguan pendengaran dan infeksi telinga.
Di Indonesia, masih banyak keluarga, terutama di daerah pedesaan dan terpencil, yang kehilangan akses terhadap perawatan medis yang memadai. Banyak dari mereka tidak mengetahui bahwa perawatan bibir sumbing dapat dilakukan tanpa biaya. Hal ini mengakibatkan anak-anak harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan penanganan yang dibutuhkan, yang pada gilirannya dapat memperburuk kondisi mereka.
Melihat urgensi akan masalah ini, Smile Train Indonesia, sebuah organisasi nirlaba yang telah beroperasi lebih dari 20 tahun, berkomitmen untuk menyediakan operasi gratis dan perawatan komprehensif bagi anak-anak yang terkena sumbing. Dalam sebuah pernyataannya, Deasy Larasati, Country Manager & Program Director Smile Train Indonesia, menyatakan, “Kami telah membantu lebih dari 100.000 anak di seluruh Indonesia mendapatkan operasi bibir sumbing gratis. Melalui kampanye ini, kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penanganan yang cepat dan efektif agar anak-anak dapat hidup dengan lebih sehat dan penuh senyum.”
Penanganan bibir sumbing yang cepat tidak hanya penting untuk mengurangi risiko komplikasi, tetapi juga untuk memastikan anak-anak dapat menjalani perkembangan yang normal. Dr. Budiman, Ketua Dewan Medis Smile Train Asia Tenggara, juga menyampaikan pentingnya penanganan dini. Ia menegaskan bahwa penanganan yang tepat dan cepat dapat memengaruhi kualitas hidup anak secara signifikan.
Di samping memberikan operasi gratis, Smile Train juga memperhatikan kebutuhan anak-anak setelah operasi. Mereka menawarkan berbagai bentuk perawatan lanjutan, seperti terapi wicara, dukungan emosional, dan layanan nutrisi. Melalui kolaborasi dengan rumah sakit mitra dan tenaga medis lokal, organisasi ini berupaya melakukan perawatan menyeluruh untuk mendukung kualitas hidup anak-anak.
Namun, informasi mengenai layanan ini masih perlu diperluas. Banyak keluarga yang belum familiar dengan akses perawatan kromprehensif yang ditawarkan tanpa biaya. Melalui kampanye media dan penjangkauan kepada masyarakat, Smile Train berusaha mengedukasi lebih banyak orang tua dan masyarakat tentang pentingnya penanganan bibir sumbing yang tepat waktu.
Dalam konteks ini, Hari Raya Lebaran menjadi momentum yang baik untuk merayakan senyuman. Smile Train mengajak masyarakat untuk mendukung kampanye #IndonesiaTersenyum, di mana setiap anak berhak mendapatkan perawatan medis yang berkualitas untuk tumbuh dengan percaya diri dan harapan baru. Deasy Larasati menambahkan, “Jika Anda mengetahui ada seseorang yang membutuhkan perawatan bibir sumbing, jangan ragu untuk menghubungi kami. Bersama-sama, kita bisa membawa lebih banyak senyuman dan membuat perbedaan.”
Dengan demikian, penting untuk menyadari bahwa penanganan bibir sumbing adalah masalah yang lebih dari sekadar estetika. Ini adalah upaya untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia memiliki kesempatan untuk tumbuh secara sehat, bahagia, dan optimis di masa depan.