
Sejumlah pengguna Samsung mengungkapkan kekecewaannya terhadap update One UI 7.0 yang diluncurkan pada 7 April 2023. Penantian panjang untuk pembaruan ini justru diwarnai dengan munculnya berbagai bug yang mengganggu pengalaman pengguna. Perwakilan Samsung telah memberikan tanggapan resmi terkait masalah ini dan menyatakan penyesalannya atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
Awalnya, update One UI 7.0 berbasis Android 15 ini diharapkan menjadi solusi bagi pengguna Samsung, terutama untuk model-model flagship seperti Galaxy S24, Galaxy Z Fold6, dan Galaxy Z Flip6. Namun, setelah beberapa hari peluncurannya, laporan dari pengguna di Korea Selatan mengungkapkan bahwa pembaruan tersebut menyebabkan masalah serius, termasuk kesulitan saat membuka kunci ponsel. Hal ini membuat Samsung terpaksa menghentikan distribusi update tersebut di seluruh dunia.
Kekecewaan pengguna semakin mendalam mengingat banyak dari mereka sudah menunggu cukup lama untuk menerima pembaruan ini. Tak hanya pengguna ponsel flagship yang merasakannya, mereka yang memiliki perangkat midrange juga harus bersabar lebih lama. Samsung diketahui lebih memprioritaskan pembaruan untuk perangkat premium ketimbang model-model lebih terjangkau. Beberapa analis menyebut bahwa kerumitan dan ambisi dari pengembangan Galaxy AI di One UI 7 menjadi alasan perlambatan ini.
Dalam tanggapannya di laman Samsung Community, pihak perusahaan menyatakan bahwa mereka telah menyelesaikan pemeriksaan terhadap bug yang ada dan berencana untuk melanjutkan pembaruan dalam waktu dekat. “Samsung Electronics telah meluncurkan pembaruan One UI 7 tetapi menghentikan sementara karena beberapa masalah yang memerlukan pemeliharaan. Kami mohon maaf kepada pelanggan atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” tutur perwakilan Samsung dalam pernyataannya.
Sebelum peluncuran, One UI 7 mengundang antusiasme banyak pengguna berkat fitur-fitur baru yang ditawarkan. Pembaruan ini menyertakan antarmuka pengguna yang didesain ulang, animasi yang lebih halus, serta implementasi berbagai fitur AI yang menarik. Misalnya, AI Select, Writing Assist, dan Audio Eraser, semuanya dirancang untuk meningkatkan kemudahan penggunaan.
Namun, kegembiraan itu berubah setelah pengguna melaporkan bahwa ponsel mereka mengalami masalah setelah update. Salah satu keluhan paling umum adalah terkait perangkat yang tidak dapat dibuka kuncinya. Laporan dari leaker terkenal, Ice Universe, juga menyoroti situasi ini, menjelaskan bahwa potensi masalah tidak hanya berdampak di Korea tetapi berpotensi terjadi di negara lain.
Masalah ini bahkan telah dibahas lebih luas di komunitas Samsung. Users yang mengalami isu ini berdiskusi untuk mencari tahu solusi sementara atau mendapatkan klarifikasi dari Samsung sendiri. “Apakah Anda pernah mengalami bug yang menyebabkan ponsel Galaxy Anda terkadang tidak dapat dibuka kuncinya?” menjadi salah satu pertanyaan yang sering muncul dalam diskusi tersebut.
Selama ini, Samsung juga dikenal dengan komitmennya untuk menyediakan pembaruan perangkat lunak selama tujuh tahun untuk perangkat andalannya. Namun dengan timbulnya masalah ini, kepercayaan pengguna mulai dipertanyakan. Samsung hingga kini belum memberikan keterangan rinci mengenai penyebab peluncuran yang bermasalah. Namun, laporan awal menyebutkan adanya keterkaitan antara bug ini dengan performa baterai dan fungsi Secure Folder di beberapa perangkat.
Dalam update mendatang, Samsung berjanji akan memberikan perhatian penuh terhadap masalah ini dan memperbaiki seluruh bug yang mengganggu. Harapan kini terletak di tangan perusahaan untuk segera memberikan solusi yang memuaskan semua pengguna, baik di Korea Selatan maupun di seluruh dunia. Pengguna diharapkan tetap bersabar sambil menunggu konfirmasi lebih lanjut mengenai pembaruan lanjutan yang diharapkan akan lebih stabil dan bebas dari masalah.