
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengukuhkan posisinya sebagai perguruan tinggi berkelas dunia melalui capaian strategis di bidang akademik, riset, dan pengabdian masyarakat, yang dilaporkan pada Milad ke-44 UMY pada 28 April. Rektor UMY, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc., menegaskan bahwa institusi ini tidak hanya berfokus pada keunggulan akademis, tetapi juga berperan sebagai penggerak inovasi dan kewirausahaan yang berbasis pada nilai keislaman.
“UMY berkomitmen membangun ekosistem inovatif yang mampu mengubah hasil riset menjadi produk nyata yang berdampak luas bagi masyarakat,” ujar Nurmandi. Peta jalan pembangunan yang adaptif terhadap tantangan global menjadi fokus utama UMY dalam mencapai tujuan tersebut.
Di bidang akademik, UMY telah mengimplementasikan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE) di seluruh program studi. Hal ini berkontribusi pada rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa yang mencapai 3,63. Selain itu, kecepatan lulusan dalam mendapatkan pekerjaan juga meningkat berkat partisipasi lebih dari 500 siswa dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) selama setahun terakhir.
Dari sektor riset, UMY menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan menghasilkan 4.005 dokumen ilmiah yang terindeks di Scopus, serta total 18.087 sitasi internasional. UMY juga aktif menjalin kolaborasi riset, dengan data terkini menunjukkan 505 kolaborasi domestik dan 273 kolaborasi internasional. Dalam setahun terakhir, UMY mencatatkan 155 hak cipta dan 13 paten, serta mengelola lebih dari 22 miliar rupiah untuk pendanaan riset, menjadikannya sebagai Research Excellence University.
“Inovasi yang berlandaskan ilmu pengetahuan harus memberikan manfaat nyata kepada masyarakat. Melalui pengabdian berbasis riset dan kolaborasi global, UMY membuktikan komitmennya untuk menghadirkan Islam yang berkemajuan bagi peradaban dunia,” tambah Nurmandi.
Dalam sektor pengabdian masyarakat, UMY juga menunjukkan komitmen tidak hanya di dalam negeri. Hampir 700 program pengabdian telah melibatkan dosen, mahasiswa, dan mitra internasional di lebih dari 20 negara. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMY kini telah menjangkau negara-negara seperti Malaysia, Filipina, dan Arab Saudi, yang menunjukkan kontribusi UMY dalam memperkuat jejaring global untuk perubahan sosial.
Transformasi UMY menjadi entrepreneurial university berlandaskan pada berbagai capaian ini, sesuai dengan peta jalan strategis institusi. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat inovasi, kewirausahaan, serta kolaborasi industri dalam meningkatkan pertumbuhan berbasis inovasi di Indonesia.
Dalam Pidato Milad ke-44, Direktur Utama BPJS Kesehatan RI, Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., mengapresiasi langkah UMY dalam menjadi entrepreneurial university yang berkontribusi terhadap pembangunan nasional. “Transformasi ini akan memperkuat daya saing lulusan dan memberdayakan masyarakat melalui inovasi sosial,” jelasnya.
UMY kini menginisiasi program “Towards Leading Entrepreneurial University” dengan sejumlah langkah konkret. Di antaranya, pengembangan inkubator bisnis, program magang berbasis riset dan inovasi, serta integrasi kurikulum kepemimpinan dan kewirausahaan untuk mencetak inovator masa depan.
Sebagai puncak perayaan Milad ke-44, UMY juga memberikan penghargaan UMY Awards 2025 kepada Novel Baswedan, mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), atas dedikasinya di bidang hukum dan hak asasi manusia. Penghargaan tersebut mencerminkan komitmen UMY untuk menginspirasi keberanian dan integritas, serta kontribusi positif bagi bangsa.
Melalui berbagai inisiatif ini, UMY terus berupaya mewujudkan visi sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga berperan aktif dalam pengembangan inovasi dan kewirausahaan untuk kemajuan bangsa.