
Puluhan tukang becak di Subang, Jawa Barat, akan menghadapi larangan beroperasi selama musim mudik Lebaran. Keputusan ini diambil oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai upaya untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas saat momen Idul Fitri. Sebagai kompensasi bagi para tukang becak yang tidak dapat mencari nafkah selama periode tersebut, mereka akan diberikan insentif sebesar Rp3 juta.
Pemberian insentif ini berlangsung di Lapangan Tatag Trawang Tungga Polres Subang dan dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Kapolda Jabar, Kapolres Subang, serta Wakil Bupati Subang. Dalam acara tersebut, Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa pemberian uang kompensasi ini merupakan bagian dari strategi Pemprov Jabar untuk memastikan arus lalu lintas ketika mudik dan balik Lebaran berjalan lancar.
“Ini insentif dari Pemprov Jabar sebagai uang kompensasi pengganti yang diberikan kepada para pengemudi angkutan organik, karena selama musim mudik dan arus balik lebaran mereka dilarang beroperasi demi kelancaran arus lalu lintas,” ungkap Dedi.
Uang kompensasi senilai Rp3 juta tersebut akan dibayarkan dalam dua tahap, masing-masing sebesar Rp1,5 juta, yang ditransfer langsung kepada para penerima. Tahap pertama akan dilakukan sebelum Lebaran, sedangkan tahap kedua setelah Lebaran. Langkah ini diharapkan dapat membantu para tukang becak yang kehilangan penghasilan selama masa larangan beroperasi.
Menariknya, anggaran yang digunakan untuk kompensasi ini tidak membebani anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa sumber dana tersebut berasal dari pemotongan biaya perjalanan dinas para pegawai di Pemprov Jabar. Dengan asumsi ini, pemerintah berupaya untuk tidak hanya menjaga kelancaran lalu lintas, tetapi juga mendukung ekonomi masyarakat yang terdampak.
Larangan operasi bagi tukang becak dan angkutan organik lain seperti delman dan andong sangat penting untuk menghindari kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi pada musim mudik. Diharapkan dengan adanya insentif ini, para pengemudi angkutan dapat tetap berpartisipasi dalam perekonomian lokal meskipun sementara waktu tidak dapat beroperasi.
Dalam jadwal mudik tahun ini, pemerintah memprediksi banyaknya kendaraan dan pejalan kaki yang akan berlipat ganda di berbagai jalur utama. Oleh karena itu, kebijakan ini diambil demi keselamatan dan kenyamanan semua pengguna jalan. Gubernur Dedi Mulyadi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan momen Lebaran berjalan dengan baik.
Kegiatan serupa mungkin akan terus dilakukan di tahun-tahun mendatang, mengingat animo tinggi masyarakat yang ingin merayakan lebaran di kampung halaman masing-masing. Dalam menghadapi tahun-tahun yang akan datang, Pemprov Jabar diharapkan dapat terus berinovasi dalam pengelolaan transportasi dan dukungan ekonomi bagi masyarakat yang terdampak oleh berbagai regulasi.
Dengan langkah-langkah strategis seperti ini, tidak hanya kelancaran arus lalu lintas yang diharapkan, tetapi juga kesejahteraan para pekerja di sektor informal. Dukungan semacam ini diinginkan agar dapat terus berlanjut agar masyarakat semakin siap untuk menyongsong momen-momen penting seperti Idul Fitri, tanpa harus mengorbankan penghidupan mereka.