
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk, yang lebih dikenal sebagai Tugu Insurance, resmi mengumumkan penunjukan Adi Pramana sebagai Presiden Direktur yang baru. Penunjukan ini dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung pada Selasa, 29 April 2025. Perubahan kepemimpinan ini merupakan langkah penting dalam menyiapkan strategi masa depan perusahaan, terutama di tengah tantangan dan peluang yang terus berkembang di industri asuransi.
Adi Pramana menggantikan Tatang Nurhidayat dalam posisi ini. Namun, penunjukan Adi masih harus menunggu penetapan hasil penilaian kemampuan dan kepatuhan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelum resmi menjabat. Bersamaan dengan pelantikannya, RUPST juga menetapkan jajaran direksi dan komisaris baru, yang bertujuan untuk memperkuat struktur manajerial dan mengoptimalkan kinerja perusahaan.
Susunan baru pengurus perusahaan Tugu Insurance demi meningkatkan responsivitas dan efisiensi operasional meliputi:
- Presiden Direktur: Adi Pramana
- Presiden Komisaris: Abdul Ghofar
- Direktur Keuangan dan Layanan Korporat: Fitri Azwar
- Direktur Teknik: Fadil Iswahyudi
- Direktur Pemasaran Asuransi: Ery Widiatmoko
- Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko: Edi Yoga Prasetyo
Pengurus termasuk sejumlah komisaris independen untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas. Di antaranya, Poerwo Tjahjono dan Tajudin Noor yang diharapkan dapat memberikan perspektif yang lebih luas dan objektif dalam pengambilan keputusan strategis.
Tugu Insurance merupakan anak usaha dari PT Pertamina (Persero), dan kinerja perusahaan selama tahun buku 2024 menunjukkan hasil yang positif. Dalam RUPST, perusahaan memaparkan bahwa premi bruto konsolidasian tercatat sebesar Rp8,54 triliun, meningkat 11% dari periode sebelumnya, yang hanya mencapai Rp7,71 triliun. Pertumbuhan ini didorong terutama oleh lini bisnis aviation, fire, dan marine hull yang menunjukkan kinerja optimal di sektor-sektor tersebut.
Dalam aspek underwriting, kinerja Tugu Insurance juga meningkat signifikan. Pengelolaan risiko yang efisien terlihat dari peningkatan yang signifikan, dari Rp699 miliar menjadi Rp923 miliar, seiring turunnya rasio klaim (loss ratio) dari 62,05% menjadi 54,41%. Ini menunjukkan adanya upaya yang lebih selektif dalam akseptasi polis serta manajemen risiko yang lebih baik, yang memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan profitabilitas yang sehat.
Satu lagi aspek vital yang penting untuk dicatat adalah tingkat Risk Based Capital (RBC) perusahaan yang masih berada dalam posisi yang mengesankan, yakni 432%. Posisi ini jauh melampaui ketentuan minimum OJK sebesar 120%. Hal ini menunjukkan bahwa Tugu Insurance berada dalam kondisi keuangan yang sangat sehat, memberikan jaminan bagi para pemegang polis dan investor.
Dalam RUPST tersebut, perusahaan juga mengumumkan rencana pembagian dividen sebesar Rp280 miliar, yang setara dengan 40% dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, yakni Rp701 miliar. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan mencerminkan sikap keuangan yang solid dari Tugu Insurance.
Tugas Adi Pramana sebagai Presiden Direktur adalah untuk melanjutkan momentum positif ini dan membawa Tugu Insurance ke tahap selanjutnya, sekaligus memperkuat posisinya di industri asuransi domestik. Dengan struktur manajerial baru dan fokus pada efisiensi operasional, perusahaan berambisi untuk mengkapitalisasi potensi pertumbuhan yang ada, serta meningkatkan layanan kepada nasabah di berbagai sektor. Ke depan, seluruh pemangku kepentingan diharapkan dapat memberikan dukungan untuk mewujudkan visi dan misi yang lebih ambisius bagi Tugu Insurance.