
Banjir yang melanda wilayah Panjang, Kota Bandar Lampung, menyebabkan tiga orang meninggal dunia akibat hujan deras yang mengguyur daerah tersebut. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung, ketiga korban yang tewas telah dievakuasi oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Bandar Lampung. Informasi ini diungkapkan oleh Humas BPBD Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat, dalam keterangannya yang dikeluarkan pada Senin, 21 April.
Hujan yang dimulai sekitar pukul 01.00 WIB hingga 02.00 WIB itu menyebabkan banjir bandang yang merendam sejumlah daerah di Kota Bandar Lampung. Di tengah kondisi cuaca yang masih hujan dengan intensitas sedang, tim penyelamat terus bekerja untuk mengatasi situasi darurat dan melakukan evakuasi kepada warga yang terdampak.
Kronologi penemuan korban meninggal dunia teridentifikasi sebagai berikut:
– Korban pertama, Piyan, berusia 15 tahun, ditemukan di bawah kolong mobil.
– Korban kedua, Diding, berusia 45 tahun.
– Korban ketiga, Kunawati, berusia 59 tahun, ditemukan tertimpa lemari di dalam rumahnya.
Ketiga jenazah tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah A Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung untuk keperluan identifikasi dan penanganan lebih lanjut. Dalam upaya penanganan bencana ini, BPBD turut melibatkan personel dari instansi terkait, termasuk Tim Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran.
Wahyu Hidayat menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan upaya penanganan dan evakuasi di lokasi-lokasi yang terkena dampak banjir. “Kami berharap masyarakat tetap waspada terhadap ancaman bencana, terutama banjir, mengingat cuaca di Kota Bandar Lampung masih dalam kondisi hujan,” ujarnya.
Banjir yang terjadi ini bukan kali pertama melanda wilayah tersebut, mengingat daerah dengan topografi rendah sering kali mengalami masalah serupa ketika musim hujan tiba. Pada kesempatan ini, BPBD telah mengerahkan 82 personel untuk membantu penanganan banjir dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
Data dari BPBD menunjukkan bahwa hingga saat ini, terdapat lebih dari 23 daerah ở Bandar Lampung yang terendam akibat banjir. Para petugas tetap melakukan pemantauan dan evakuasi terhadap warga yang belum terevakuasi serta memberikan bantuan kebutuhan dasar seperti makanan dan perawatan medis.
Dalam keadaan darurat seperti ini, penting bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terkini mengenai situasi cuaca. BPBD mengimbau agar warga tetap mengikuti perkembangan informasi dari lembaga resmi dan tidak mudah terpengaruh oleh berita hoaks yang dapat memperburuk situasi.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD juga menyarankan agar warga selalu siap siaga dengan menyiapkan peralatan darurat dan berkomunikasi baik dengan tetangga serta melakukan evakuasi diri jika diperlukan. Melalui upaya kolaboratif antara masyarakat dan petugas, diharapkan dampak dari bencana ini dapat diminimalisir dan warga dapat kembali menjalani aktivitasnya dengan aman.
Sementara itu, evaluasi pasca-banjir diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kesiap-siagaan daerah dalam menghadapi potensi bencana di masa depan, guna melindungi masyarakat dan mengurangi risiko yang ada.