Tragedi Klub Malam: 184 Orang Tewas, Dominika Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Tragedi memilukan melanda Republik Dominika pada Senin dini hari (10 April 2025), ketika atap klub malam Jet Set di Ibu Kota Santo Domingo roboh dan menyebabkan hilangnya nyawa. Hingga berita ini ditulis, jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 184 orang, sebagaimana dilaporkan oleh Kantor Presiden Luis Abinader. Insiden ini terjadi di saat ratusan pengunjung sedang menikmati malam di salah satu tempat hiburan malam terpopuler di ibu kota.

Direktur Pusat Operasi Darurat Republik Dominika, Juan Manuel Mendez, awalnya melaporkan jumlah korban tewas sebanyak 124 orang, namun setelah proses evakuasi dan pencarian lebih lanjut, angka tersebut mengalami lonjakan yang signifikan. Sekitar 300 petugas pemadam kebakaran dan tim penyelamat masih bekerja keras untuk menjangkau orang-orang yang terjebak di bawah puing-puing gedung yang runtuh. Selain jumlah korban tewas, ada lebih dari 155 orang yang terluka dan telah dirawat di berbagai rumah sakit, dengan kondisi beberapa dari mereka dilaporkan kritis.

Sebagai tanda penghormatan terhadap para korban, Presiden Abinader mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari. Selama masa berkabung ini, semua kegiatan kenegaraan akan dikurangi, dan bendera nasional dikibarkan setengah tiang di seluruh wilayah Republik Dominika. Masyarakat merasakan duka yang mendalam, dan banyak yang berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mereka yang kehilangan nyawa dalam tragedi ini.

Tragedi ini bukan hanya menjadi berita utama di dalam negeri, tetapi juga menarik perhatian internasional. Jet Set, yang dikenal sebagai pusat hiburan malam yang ramai dikunjungi oleh warga lokal dan wisatawan, kini menjadi simbol dari bencana struktural yang paling mematikan dalam sejarah negara tersebut. Investigasi awal menunjukkan adanya kelemahan struktural di bagian atas gedung yang diduga tidak mampu menampung beban tambahan, dan pemerintah berjanji untuk melakukan audit menyeluruh terhadap semua bangunan publik dan fasilitas hiburan untuk mencegah kejadian serupa.

Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Republik Dominika pernah mengalami insiden serupa pada tahun 2008, tetapi dengan jumlah korban yang jauh lebih sedikit. Kenaikan drastis jumlah korban yang mencapai 184 jiwa setelah kejadian di Jet Set membuat tragedi ini tercatat sebagai yang paling mematikan akibat kegagalan bangunan dalam dua dekade terakhir.

Duka mendalam juga dirasakan oleh komunitas olahraga, khususnya karena dua mantan pemain Major League Baseball (MLB) yang terkenal, Octavio Dotel dan Tony Blanco, dilaporkan menjadi korban dalam tragedi tersebut. Kepergian mereka tak hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, tetapi juga bagi penggemar mereka di seluruh dunia. Yayasan milik Dotel telah mengkonfirmasi kabar duka tersebut, dan pernyataan resmi juga dilayangkan oleh Komisaris MLB.

Dampak dari kejadiaan ini terasa di berbagai lapisan masyarakat. Banyak dari para pengunjung di klub malam tersebut adalah warga biasa yang hanya ingin bersenang-senang, ketika tragedi yang tidak terduga ini terjadi. Bagi mereka, tragedi ini memberikan pelajaran penting mengenai keselamatan dan ketahanan bangunan, serta pentingnya penegakan standar keselamatan yang lebih ketat di seluruh sektor, terutama dalam industri hiburan.

Dengan perhatian dunia kini tertuju pada langkah-langkah tanggap darurat dan pemulihan pasca-tragedi, diharapkan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah setempat akan melindungi masyarakat dari insiden serupa di masa depan. Tragedi ini adalah pengingat pahit bahwa infrastruktur yang baik dan pengawasan yang ketat adalah kunci untuk menjaga keselamatan publik.

Berita Terkait

Back to top button