Towana Looney Cetak Rekor: 130 Hari Hidup dengan Ginjal Babi!

Towana Looney, seorang wanita berusia 50 tahun asal Alabama selatan, Amerika Serikat, telah mencetak rekor baru dalam dunia medis setelah berhasil hidup selama 130 hari dengan ginjal babi yang ditransplantasikan ke dalam tubuhnya. Keberhasilannya ini diumumkan pada Jumat, 11 April 2025, setelah dokter mengumumkan bahwa ginjal tersebut terpaksa diangkat setelah tubuhnya mulai menolaknya. Meskipun transplantasi ini tidak berhasil hingga jangka panjang, Looney tetap menjadi manusia yang paling lama bertahan hidup dengan organ hewan tersebut.

Proses transplantasi ginjal babi yang dimodifikasi secara genetik ini dilakukan di Rumah Sakit NYU Langone di New York pada 25 November 2024. Pada saat itu, harapan besar menyelimuti prosedur eksperimental ini, sebagai bagian dari upaya untuk mencari solusi atas kekurangan organ donor yang semakin mendesak. Penolakan organ, meski menjadi hal umum dalam transplantasi, menunjukkan tantangan besar yang masih harus dihadapi dalam pengembangan terapi ini.

Dokter yang terlibat dalam operasi tersebut menunjukkan optimisme, mengingat ginjal babi berhasil melakukan tugas penyaringan darah selama 130 hari. “Empat bulan hidup Looney dengan organ hewan itu memecahkan rekor,” ungkap pihak rumah sakit dalam rilisnya. Sebelumnya, para penerima transplantasi ginjal babi lainnya tidak ada yang bertahan hidup lebih dari dua bulan.

Kondisi kesehatan Towana Looney sebelum melakukan transplantasi cukup kompleks. Dia mengalami masalah ginjal akibat hipertensi yang disebabkan oleh preeklamsia. Pada tahun 1999, Looney pernah mendonorkan ginjalnya kepada ibunya. Namun, pada tahun 2016, dia memulai cuci darah karena komplikasi kesehatan, dan upaya untuk menemukan donor ginjal manusia yang cocok tidak berhasil. Dalam situasi ini, akhirnya dia diizinkan untuk menerima ginjal babi yang dimodifikasi.

Setelah menjalani 130 hari yang penuh harapan dan tantangan, Looney menyatakan rasa terima kasihnya kepada tim medis yang merawatnya. Dalam pernyataannya, ia mengungkapkan, “Untuk pertama kalinya sejak 2016, saya menikmati waktu bersama teman dan keluarga tanpa harus merencanakan cuci darah.” Looney juga menambahkan bahwa meskipun hasil akhir tidak sesuai harapan, banyak hal yang bisa dipelajari dari pengalaman tersebut, dan diharapkan bisa menginspirasi orang lain.

Sayangnya, pada awal April 2025, Towana mengalami penurunan fungsi ginjal akibat penolakan akut. Robert Montgomery, Ketua Bedah dan Direktur Lembaga Transplantasi di RS NYU Langone, menjelaskan bahwa penolakan ini terjadi setelah penurunan rejimen imunosupresi yang diterapkan untuk mengobati infeksi yang tidak terkait dengan ginjal babi. Keputusan untuk mengangkat ginjal tersebut diambil demi menjaga kemungkinan transplantasi di masa mendatang.

Setelah operasi pengangkatan ginjal, Looney dipulangkan dari rumah sakit hanya lima hari kemudian dan kembali ke rumahnya dalam keadaan baik. Kini, dia kembali menjalani perawatan dialisis dan tetap menjadi kandidat untuk menerima ginjal manusia jika ada yang tersedia.

Kasus Towana Looney memberikan harapan baru dalam dunia medis, terutama dalam pengembangan transplantasi organ hewan sebagai alternatif. Meskipun hasilnya tidak seperti yang diharapkan, perjuangannya menciptakan tonggak sejarah di mana penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengatasi kekurangan organ donor bagi ribuan pasien yang membutuhkan. Looney kini menjadi simbol harapan dan ketahanan bagi banyak orang yang berjuang melawan penyakit ginjal.

Berita Terkait

Back to top button