
Jakarta, Octopus – Film Pabrik Gula, yang telah menjadi fenomena di dunia perfilman Indonesia, kembali mencuri perhatian publik melalui aksi totalitas salah satu bintang utamanya, Erika Carlina. Dalam film yang bergenre horor ini, Erika berperan sebagai Naning, seorang karakter yang berhadapan dengan serangkaian situasi menegangkan di tengah pengalaman kerja musiman di pabrik gula. Film ini sudah sukses meraih lebih dari 4 juta penonton sejak dirilis pada Lebaran 2025.
Pabrik Gula mengisahkan kejadian horor yang menimpa sejumlah pekerja saat musim panen dan penggilingan tebu. Diangkat dari kisah nyata, film ini berdurasi 2 jam 13 menit dan berhasil menarik perhatian penonton baik di dalam negeri maupun luar negeri, setelah ditayangkan perdana di AMC The Grove, Los Angeles pada 26 Maret 2025.
Aksi penuh keberanian Erika Carlina dalam memerankan Naning menjadi sorotan utama. Dalam sebuah video di akun Instagram-nya, Erika memperlihatkan bagaimana dirinya dan lawan mainnya, Arbani, rela dikubur di dalam tanah demi mendapatkan momen yang autentik untuk film tersebut. “Tidur dirasakan,” ujar seorang pria yang mengarahkan proses pengambilan gambar tersebut, sementara kru film membantu menyiapkan posisi yang tepat untuk keduanya.
Tidak hanya berani berbaring di tanah, Erika Carlina juga menolak untuk menggunakan alas tidur agar perannya terlihat lebih realis. “Naning mau alas tidur enggak? Nggak usah? Oke. Jadi hati-hati ya, soalnya takut terhirup tanah,” ungkap seorang pengarah film sebelum proses dimulai. Meskipun cukup ekstrem, tindakan tersebut mendapatkan pujian dari banyak pihak.
Respons positif muncul dari netizen dan rekan sesama artis, yang mengagumi dedikasi Erika dalam melakoni perannya. Komentar seperti “Gilaaaaa! Totalitas tanpa batas,” dari Anwar BAB dan “Loveeeeee thisss keren,” dari Westny DJ menunjukkan bahwa keberanian dan komitmen Erika sangat diapresiasi. Tanggapan positif lainnya datang dari penonton yang merasa puas dengan penampilannya, khususnya dalam karakter Naning yang kuat.
Salah satu momen menarik dalam pengambilan gambar tersebut adalah ketika tanah masuk ke telinga Erika saat ia terkubur. Sejumlah kru dengan sigap membersihkan telinga Erika untuk memastikan kenyamanannya. Usai pengambilan gambar, Erika harus dibantu oleh kru untuk berdiri karena lama tertidur di bawah tanah, mencerminkan betapa seriusnya ia berkomitmen terhadap perannya.
Film Pabrik Gula tidak hanya menjadi tontonan yang menegangkan, tetapi juga menjadi gambaran betapa kerasnya kehidupan seorang pekerja musiman. Dalam konteks ini, profil karakter Naning yang diperankan oleh Erika menggambarkan kekuatan dan ketahanan perempuan dalam menghadapi kondisi sulit. Dengan kisah yang dipadukan dengan penampilan yang luar biasa, film ini mampu menyampaikan pesan yang kuat kepada penontonnya.
Kesuksesan film ini tidak lepas dari industri perfilman Indonesia yang semakin berkembang dan berani mengeksplorasi tema-tema yang berani. Pabrik Gula telah buktikan bahwa genre horor bisa disajikan tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga mengandung makna yang dalam. Dengan totalitas yang ditampilkan oleh para pemain, khususnya Erika Carlina, film ini berpotensi menjadi salah satu film horor paling berkesan dalam sejarah perfilman Tanah Air.
Dengan lebih dari 4 juta penonton, Pabrik Gula menjadi bukti bahwa penonton di Indonesia menyambut hangat karya-karya yang inovatif serta berani, dan diharapkan film ini akan terus mendapatkan penghargaan yang layak atas kerja keras dan dedikasi seluruh tim produksi yang terlibat.