Top 5 News: Bobon Santoso Mualaf dan Besaran THR untuk Ojol!

Jakarta, Octopus – Dalam berita yang mencuri perhatian pada Selasa (11/3/2025), dua topik hangat muncul dalam daftar top 5 news, yaitu prosesi mualafnya Bobon Santoso dan penetapan besaran tunjangan hari raya (THR) bagi pengemudi ojek online (ojol).

Bobon Santoso, seorang konten kreator yang dikenal luas, resmi menjadi mualaf setelah menjalani prosesi keagamaan di Masjid An Ni’mah, Citra Grand Cibubur. Prosesi ini diadakan pada Senin, 10 Maret 2025 dan dipandu oleh ustaz Derry Sulaiman. Moment tersebut menjadi sorotan netizen setelah video prosesi tersebut diunggah di akun Instagram populer @lambegosiip. Dalam video tersebut, terlihat kebahagiaan Bobon dan ucapan selamat dari berbagai kalangan. “Ramadan tahun ini berkah banget. Masyaallah…Bobon Santoso mualaf,” tulis akun tersebut, menunjukkan dukungan dari publik atas keputusan Bobon.

Dalam dunia media sosial yang semakin memikat, perpindahan keyakinan seorang figur publik seperti Bobon tentunya memberikan dampak yang besar, baik bagi pengikutnya maupun masyarakat umum. Menurut psikolog agama, langkah Bobon bisa menjadi teladan bagi orang-orang yang sedang mencari jalan spiritual, memberi motivasi untuk tidak ragu dalam menjalani keyakinan yang baru.

Di sisi lain, isu tentang tunjangan hari raya (THR) bagi pengemudi ojol juga menarik perhatian. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengkonfirmasi bahwa pemerintah akan segera mengumumkan besaran THR yang akan diterima oleh ojek online dan kurir pada Selasa (11/2/2025). Peraturan ini diambil sebagai respon terhadap instruksi Presiden Prabowo Subianto, yang menginginkan adanya perhatian khusus untuk kesejahteraan para pengemudi taksi, ojek, dan kurir online selama bulan Ramadhan.

“Besok kami bahas ya (besarannya). Artinya, tadi sudah jelas kebijakan dan permintaan dari Bapak Presiden, dan kami berharap itu diperhatikan,” ungkap Yassierli di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Penetapan besaran THR ini diharapkan dapat memberikan motivasi lebih bagi driver ojol dalam menjalankan kewajibannya, terutama saat banyak orang mulai menggunakan layanan mereka selama bulan suci ini.

Kedua berita ini, baik tentang Bobon Santoso yang mualaf maupun pengumuman THR ojol, mencerminkan dinamika sosial yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia. Perpindahan keyakinan Bobon dapat dilihat sebagai bagian dari pencarian identitas spiritual, sementara THR bagi pengemudi ojol menunjukan perhatian pemerintah terhadap sektor informal yang sering kali terabaikan dalam kebijakan.

Dalam konteks bulan Ramadan yang merupakan waktu bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah, baik prosesi mualaf Bobon maupun kebijakan THR menjadi bagian penting dari suasana keagamaan dan sosial yang berlangsung. Umat Islam di seluruh dunia mencurahkan perhatian untuk meningkatkan amal ibadah, dan di sisi lain juga penting untuk memperhatikan kesejahteraan masyarakat, termasuk para pekerja di sektor informal.

Ramadan bukan hanya sekedar waktu untuk berpuasa, tetapi juga untuk berkontribusi dalam membangun solidaritas sosial. Selain membantu kebutuhan dasar, THR diharapkan bisa mendukung perekonomian yang lebih luas, memfasilitasi pengemudi ojol dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, terutama saat menjelang hari Raya Idul Fitri yang biasanya diisi dengan berbagai tradisi dan kebutuhan spesial.

Dengan berbagai dinamika yang terjadi, masyarakat diharapkan dapat terus mendukung satu sama lain, baik dalam aspek spiritual maupun ekonomi.

Back to top button