
Tamara Bleszynski, aktris sekaligus pengusaha, baru-baru ini meluapkan kekesalannya terkait kebisingan yang berasal dari aktivitas karaoke kuli bangunan di dekat tempat tinggalnya di Canggu, Bali. Melalui akun Instagramnya, Tamara menyampaikan keluhan tersebut dengan penuh harapan agar pihak berwenang memperhatikan izin usaha karaoke yang seharusnya dimiliki oleh tempat tersebut.
Dalam unggahannya, Tamara menjelaskan bahwa kegiatan karaoke itu berlangsung hingga larut malam, tepatnya sampai jam setengah satu malam. “Adakah izin usaha karaokenya? Jam setengah satu malam masih karaoke dangdutan dan tiap malam seperti ini,” tulisnya. Penyanyi dangdut yang sering dipanjatkan para kuli bangunan itu tampaknya tidak hanya mengganggu tidur Tamara, tetapi juga dihujani kritik oleh penggemar dan kenyamanan masyarakat sekitar.
Kekesalan Tamara muncul karena suara musik yang sangat keras berasal dari lokasi yang tidak jauh dari rumahnya di Jalan Pantai Baju Mejan. Dia menggambarkan suara seperti “ayam yang lagi pupen,” menunjukkan betapa mengganggunya kebisingan itu di tengah malam. “Sudah jam 1 malam, masih aja karaoke dangdutan. Kolor digantung, toa dipasang,” tuturnya.
Melalui unggahan ini, Tamara tidak hanya menyampaikan keluhannya tetapi juga menyuarakan imbauan agar pemilik bangunan mengambil tindakan yang lebih bertanggung jawab. Ia berharap agar ada solusi seperti pembuatan ruangan kedap suara, agar aktivitas karaoke tersebut tidak mengganggu ketenangan penghuni sekitar. “Katanya lagi bangun hotel untuk orang kaya. Minta budget dong untuk karaoke yang tidak mengganggu tetangga,” tambahnya dengan nada satire.
Meskipun terkesan pungkas, Tamara juga menyatakan bahwa ia merasa takut untuk menegur para kuli bangunan secara langsung. Beliaunya mengungkapkan kelemahan ini karena khawatir melihat sosok para pekerja bangunan yang dianggap menyeramkan. “Takut aku sama tukang-tukang bangunan sebelah. Serem-serem. Penjaga ketertiban lingkungan aja serem sama mereka, apalagi aku,” ucap Tamara.
Keluhan yang diungkapkan Tamara mengundang respons dari netizen yang turut memberikan dukungan. Banyak warganet yang sepakat dengan pendapat Tamara dan berharap masalah serupa dapat menjadi perhatian banyak pihak, baik dari pengembang maupun penegak hukum. Mereka merasa bahwa ketenteraman masyarakat harus diutamakan, terutama di kawasan yang berkembang pesat seperti Canggu, yang kini menjadi salah satu tujuan wisata populer di Bali.
Sebagai informasi, Canggu merupakan wilayah yang dikenal dengan pesona alamnya yang indah dan suasana yang khas. Namun, pertumbuhan pesat pembangunan infrastruktur kadang menyebabkan konflik antara kepentingan bisnis dan kenyamanan masyarakat lokal. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan dan aktivitas komersial, penting bagi para pengusaha untuk mengelola dampak dari proyek mereka terhadap lingkungan sekitar.
Diharapkan, setelah Tamara menyuarakan keluhannya melalui media sosial, akan ada langkah-langkah konkret yang diambil untuk memastikan bahwa suara kebisingan tidak merusak keindahan dan ketenangan Canggu. Di tengah pertumbuhan yang pesat, menjaga keharmonisan antara pengembang, pekerja, dan penduduk lokal menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh semua pihak terkait.