PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI (BBRI) telah resmi mengumumkan rencana pembagian dividen untuk tahun buku 2024. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) baru-baru ini, perseroan memutuskan untuk membagikan dividen total senilai Rp51,74 triliun yang akan dibagikan kepada pemegang saham dengan nilai per lembar saham mencapai Rp343,40. Keputusan ini mencerminkan komitmen BRI untuk memberikan imbal hasil yang optimal kepada pemegang sahamnya.
Laba bersih BRI sepanjang tahun lalu tercatat mencapai Rp60,64 triliun, yang menunjukkan kinerja yang kuat dan berkelanjutan. “Rasio dividen sebesar 85,32% dari laba bersih adalah indikasi nyata dari kesehatan keuangan kami dan komitmen untuk membagikan nilai kepada pemegang saham,” ungkap manajemen BRI. Dengan rasio ini, BRI menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan tahun buku 2023 yang hanya mencapai 80% dari laba bersih.
Sebelumnya, BRI telah membagikan dividen interim senilai Rp135 per saham, yang totalnya mencapai Rp20,33 triliun, pada 15 Januari 2025. Pembagian dividen interim ini akan dihitung sebagai bagian dari total dividen untuk tahun buku 2024. Dengan demikian, dividen final yang akan diterima pemegang saham adalah sebesar Rp208,40 per saham setelah memperhitungkan dividen interim tersebut.
Dari segi investasi, rasio pengembalian yang menarik terlihat jelas dari dividend yield BBRI. Berdasarkan harga penutupan pada perdagangan Senin (24/3/2025) yang berada di level Rp3.610 per saham, BRI menawarkan dividend yield sebesar 9,51%. Angka ini menunjukkan daya tarik BRI bagi para investor yang mencari imbal hasil dari investasi mereka.
RUPST tahun ini tidak hanya membahas masalah pembagian dividen, tetapi juga menyepakati sembilan agenda penting lainnya. Beberapa agenda yang diusulkan dalam RUPST di antaranya adalah:
1. Persetujuan laporan tahunan dan laporan keuangan tahunan BRI.
2. Penetapan penggunaan laba bersih BRI tahun buku 2024.
3. Penetapan gaji/honorarium serta tunjangan untuk direksi dan dewan komisaris.
4. Persetujuan penunjukkan akuntan publik untuk laporan keuangan.
5. Laporan realisasi penggunaan dana untuk obligasi berwawasan lingkungan berkelanjutan.
6. Persetujuan pengkinian rencana aksi pemulihan atau recovery plan.
7. Penetapan plafon atau limit hapus tagih atas piutang pokok yang telah dilakukan hapus buku.
8. Persetujuan rencana pembelian kembali (buyback) saham.
9. Perubahan anggaran dasar perseroan dan susunan pengurus BRI.
Keputusan untuk membagikan dividen yang besar ini tentunya akan meningkatkan kepercayaan para investor dan pemegang saham kepada BRI sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia. Dengan stabilitas finansial dan komitmen yang ditunjukkan perusahaan, diharapkan BRI akan terus mempertahankan pertumbuhan kinerjanya yang positif di masa depan.
Bagi para pemegang saham, pengumuman ini menjadi sinyal positif untuk rencana investasi jangka panjang mereka di BRI. Dividen yang tinggi dapat menjadi salah satu faktor pertimbangan yang tepat bagi investor dalam menentukan pilihan investasi mereka. Selain itu, dengan agenda RUPST yang beragam, BRI menunjukkan fokusnya untuk terus beradaptasi dengan dinamika pasar dan kebutuhan pemangku kepentingan.