Titiek Puspa Tutup Usia Kamis Sore: Keistimewaan Meninggal Jumat

Titiek Puspa, penyanyi legendaris Indonesia, meninggal dunia pada Kamis sore, 10 April 2025, sekitar pukul 16.25 WIB. Kabar duka ini disampaikan langsung oleh manajer dan anak sulungnya, Petty Tunjungsari. Titiek, yang lahir pada 1 November 1937, sempat dilarikan ke rumah sakit setelah pingsan saat menjalani syuting di sebuah stasiun TV swasta pada 26 Maret 2025. Diagnosis medis menyebutkan adanya pendarahan otak di sebelah kiri. Meskipun kondisinya sempat membaik, Takdir berkata lain dan dia pun meninggalkan kita di usia 87 tahun.

Berita kematian Titiek Puspa tidak hanya mengejutkan keluarga dan kerabat dekat, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia. Beberapa tokoh di dunia musik, seperti Inul Daratista, ikut merasakan kedukaan yang mendalam. Meninggalnya Titiek Puspa pada malam Jumat menjadi perhatian banyak orang, mengingat ada kepercayaan tentang keistimewaan meninggal di hari tersebut.

Banyak yang meyakini bahwa wafat pada malam Jumat atau hari Jumat memiliki makna khusus dalam pandangan Islam. Melansir dari NU Online, terdapat keutamaan bagi mereka yang meninggal pada hari maupun malam Jumat, yang oleh sebagian orang dianggap sebagai tanda meninggal dalam keadaan husnul khatimah atau akhir yang baik. Hal ini sesuai dengan sebuah hadits Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Imam al-Tirmidzi yang menyebutkan, “Tidaklah seorang Muslim mati di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur.”

Lebih lanjut, ada pula riwayat yang menunjukkan bahwa siapa yang meninggal dunia di hari Jumat akan mendapatkan pahala syahid dan terhindar dari siksa kubur. Namun, perlu dicatat bahwa berdasarkan pandangan Muhammadiyah, hadits mengenai keutamaan wafat pada hari atau malam Jumat dianggap lemah. Ada argumen bahwa siksa azab kubur bergantung pada amal ibadah seseorang selama hidupnya, bukan pada hari meninggalnya.

Sosok Titiek Puspa di mata publik bukan hanya sebagai penyanyi, melainkan juga seorang yang dikenal baik hati dan inspiratif. Kebaikan dan kedermawanannya diingat banyak orang, termasuk Inul Daratista yang merasa sangat berhutang budi kepada sosok ini. Inul mengenang bahwa Titiek pernah membela dirinya ketika menghadapi kasus pencekalan akibat gaya panggungnya. “Memori dan kenangan indah dari Eyang untukku sangat banyak sekali. Tak akan pernah lupa semua kebaikan dan jasamu,” ungkapnya dengan penuh haru.

Penyanyi Melly Goeslaw juga tak luput dari pesona pengaruh Titiek Puspa. Melly mengaku terinspirasi untuk menjadi pencipta lagu berkat pengaruh dari Titiek, meski tidak bisa bermain alat musik. “Eyang Titiek yang mengilhami saya berani membuat lagu,” ungkapnya. Melly berharap Titiek ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah.

Dari kalangan artis, Raffi Ahmad dan Deddy Corbuzier juga menyampaikan rasa kehilangan mendalam. Raffi mengingat kenangan manis di acara pernikahannya yang dihadiri Titiek, sementara Deddy menyebutnya sebagai legenda yang pantas dihormati oleh seluruh bangsa. “Eyang adalah legenda Indonesia.. Kami kehilangan. Pahlawan seni.. We Love you,” katanya.

Karier musik Titiek Puspa dimulai dari kontes Bintang Radio di Semarang. Sejak saat itu, ia aktif dan dikenal luas melalui berbagai karya, termasuk lagu-lagu hits seperti “Di Sudut Peta”, “Apanya Dong”, dan “Jatuh Cinta”. Dalam lebih dari enam dekade berkarya, Titiek Puspa telah menerima berbagai penghargaan, termasuk masuk dalam daftar 25 Artis Terbesar Sepanjang Masa versi Rolling Stone Indonesia pada tahun 2008.

Meninggalnya Titiek Puspa pada malam Jumat bukan hanya menjadi waktu perpisahan, melainkan juga memberi kesempatan bagi masyarakat untuk merenungkan hidup dan karya yang telah ia sumbangkan sepanjang perjalanan kariernya. Kebaikan dan dedikasi yang ditunjukkan oleh orang-orang yang pernah berinteraksi dengannya membuktikan bahwa ia akan selalu dikenang sebagai sosok yang berkesan dalam hati setiap orang yang mengenalnya.

Berita Terkait

Back to top button