
Penyanyi legendaris Indonesia, Titiek Puspa, yang dikenal sebagai “Eyang Titiek”, telah berpulang pada usia 87 tahun. Ia menghembuskan napas terakhir di rumah sakit Medistra, Jakarta, pada Kamis (10/4/2025) sekitar pukul 16.25 WIB. Kepergian Titiek Puspa meninggalkan duka mendalam bagi para penggemar dan dunia musik Indonesia, terutama setelah peluncuran album terakhirnya yang dirilis tidak lama sebelumnya.
Sebelum tutup usia, Titiek Puspa sempat merilis album bertajuk “Legacy: Greatest Hits Vol.1” yang diluncurkan pada 7 November 2023, bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-86. Album ini berisi dua belas lagu ikonik yang telah mengakar kuat dalam budaya musik Indonesia, seperti “Kupu-Kupu Malam”, “Minah Gadis Dusun”, dan “Hidup Untuk Cinta”. Karya terbarunya ini merupakan kumpulan lagu-lagu terkenal yang mencerminkan perjalanan panjang kariernya di industri musik selama lebih dari tujuh dekade.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur sekali masih banyak teman-teman yang menemani dan peduli sama saya, bahkan mau bikinin saya album kembali,” ungkap Titiek Puspa dalam sebuah wawancara sebelum peluncuran album tersebut. Pernyataan ini menggambarkan rasa syukurnya atas dukungan yang terus mengalir dari orang-orang terdekat, meski ia berada dalam kondisi kesehatan yang menurun.
Menurut informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Titiek Puspa mengalami masalah kesehatan, termasuk pendarahan di otak, yang menimpa dirinya sebelum meninggal. Kendati demikian, semangatnya untuk berkarya tidak pernah pudar, dan album terakhirnya menjadi bukti dedikasinya terhadap seni musik. Album ini dirilis di bawah naungan Musica’s Studios dan menjadi salah satu legasi terakhinya yang berharga sebelum berpulang.
Titiek Puspa lahir dengan nama Sudarwati di Tanjung, Tabalong, pada 1 November 1937. Ia berasal dari keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Jawa. Awalnya, Titiek memiliki cita-cita untuk menjadi guru taman kanak-kanak. Namun, bakatnya menyanyi terungkap sejak usia muda, dan setelah memenangkan sejumlah kompetisi, ia memutuskan untuk memasuki dunia hiburan pada usia 14 tahun. Dari situlah, langkahnya sebagai penyanyi dan aktris dimulai, membawanya menjadi salah satu ikon musik dan seni pertunjukan di Indonesia.
Seiring dengan popularitasnya yang melonjak, Titiek Puspa tidak hanya dikenal sebagai penyanyi tetapi juga sebagai aktris dan bintang iklan. Ia telah menerima banyak penghargaan sepanjang kariernya, termasuk BASF Award ke-10 pada tahun 1994 untuk kategori Pengabdian Panjang di Dunia Musik dan disebut sebagai salah satu “The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa” oleh Rolling Stone Indonesia pada tahun 2008.
Kehilangan Titiek Puspa adalah kehilangan besar bagi dunia seni tanah air. Ia dikenal неh bukan hanya karena suara emasnya, tetapi juga karena dedikasinya yang luar biasa terhadap musik dan pengabdiannya kepada masyarakat. Lagunya yang abadi dan pengaruhnya di industri hiburan akan selalu dikenang. Dalam setiap bait lirik lagunya, keindahan dan kedalaman emosinya selamanya terukir di hati para penggemarnya. Titiek Puspa tak hanya meninggalkan karya, tetapi juga kenangan indah yang akan senantiasa dikenang oleh generasi mendatang.