Tips Aman Mengonsumsi Frozen Food untuk Sahur dan Berbuka

Menyiapkan hidangan sahur dan berbuka puasa yang sehat dan praktis sering kali menjadi tantangan bagi banyak orang, terutama dalam kesibukan selama bulan Ramadan. Salah satu alternatif yang bisa dipertimbangkan adalah frozen food, yang bukan hanya memberikan kemudahan, tetapi juga dapat menawarkan nilai gizi yang baik jika dikonsumsi dengan bijak.

Tren penggunaan makanan beku di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data dari Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI), nilai pasar makanan beku di Indonesia telah mencapai lebih dari Rp200 triliun pada tahun 2024, mencerminkan kebutuhan masyarakat modern akan solusi makanan yang cepat dan mudah. Makanan beku, termasuk daging olahan, sayuran, dan makanan siap saji, menawarkan waktu persiapan yang lebih singkat tanpa mengorbankan kualitas gizi.

Pakar gizi, Dr. Luciana B. Sutanto, menyatakan bahwa makanan beku bisa menjadi pilihan sehat asalkan dipilih dengan cermat. "Kandungan gizi dalam makanan beku sering kali setara atau bahkan lebih baik dibandingkan makanan segar yang disimpan terlalu lama," ujar Dr. Sutanto. Hal ini disebabkan oleh proses pemetikan dan pembekuan yang dilakukan pada saat puncak kematangan, sehingga nutrisi tetap terjaga.

Namun, ada beberapa tips yang harus diperhatikan agar konsumsi frozen food tetap aman dan sehat, terutama selama bulan puasa. Berikut adalah panduan yang dapat digunakan:

  1. Perhatikan Label dan Informasi Nutrisi: Pastikan untuk memeriksa label pada kemasan makanan beku, termasuk komposisi, batas penyimpanan, dan prosedur pencairan. Pilih produk dengan bahan berkualitas tinggi dan hindari tambahan bahan kimia yang berlebihan seperti perasa buatan, pewarna, atau pengawet sintetis.

  2. Simpan dengan Benar: Makanan beku harus disimpan pada suhu yang sesuai dan tidak boleh melewati batas penyimpanan yang disarankan. Menurut Dr. Sutanto, makanan beku dapat bertahan antara 1 hingga 12 bulan tergantung jenis dan proses pembuatannya.

  3. Cairkan dengan Benar: Jika harus mencairkan makanan beku, pastikan untuk melakukannya di dalam lemari es atau menggunakan metode yang aman lainnya. Makanan yang telah dicairkan sebaiknya tidak disimpan kembali lebih dari empat hari untuk menjaga kualitasnya.

  4. Perhatikan Bahan Kemasan: Selama pembelian, perhatikan kemasan produk. Direktur Utama Tiki, Yulina Hastuti, menekankan pentingnya menggunakan kemasan yang dapat menjaga suhu dingin, seperti styrofoam, thermal bag, dan ice gel, selama proses pengiriman. Ini penting untuk mencegah pencairan sebelum makanan sampai di tangan konsumen.

  5. Hindari Kontaminasi: Pastikan frozen food yang dibeli dikemas dalam wadah kedap udara untuk menghindari risiko kontaminasi. Kebersihan saat menyimpan dan mengolah makanan beku adalah kunci untuk memastikan kualitas tetap terjaga.

Dengan memperhatikan informasi dan tips tersebut, frozen food dapat menjadi solusi yang cerdas dan sehat untuk memenuhi kebutuhan makanan saat sahur dan berbuka puasa. Kepraktisan yang ditawarkan oleh makanan beku memungkinkan ibu rumah tangga dan individu yang sibuk tetap bisa menikmati hidangan lezat tanpa harus mengorbankan kesehatan. Oleh karena itu, selama bulan suci Ramadan ini, pertimbangkan untuk menambahkan frozen food yang berkualitas ke dalam menu harian Anda.

Exit mobile version