Tio Pakusadewo Ungkap Kedekatan dengan Pelaku Bom Bali 1

Tio Pakusadewo, aktor yang dikenal sebagai salah satu bintang perfilman Indonesia, baru-baru ini mengungkapkan kedekatannya dengan salah satu pelaku terorisme terkenal di Indonesia, Ali Imron, yang terlibat dalam kasus Bom Bali 1. Dalam sebuah wawancara, Tio menceritakan pengalaman mengejutkannya ketika ia mendekam di lapas dan bagaimana pertemanan itu membawanya pada pemahaman yang lebih dalam tentang agama.

Tio Pakusadewo tidak asing dengan kehidupan di balik jeruji besi. Ia pernah merasakan pahitnya kehidupan penjara akibat kasus penyalahgunaan narkoba yang membawanya ke dalam lembaga pemasyarakatan. Namun, di tengah suasana yang menegangkan itu, Tio menemukan momen berharga saat berteman dengan Ali Imron, seorang terpidana yang ditangkap akibat keterlibatannya dalam serangkaian ledakan yang mengguncang Bali pada tahun 2002.

Momen yang tak terduga itu terjadi ketika Tio Pakusadewo dan Ali Imron berada dalam satu rutan di Polda Metro Jaya. Tio mengenang dengan bercanda, “Dia sering datang ke sel saya. Dia ahli bom, saya ahli bong.” Meskipun perbedaan latar belakang yang sangat mencolok antara keduanya, Tio menganggap Ali sebagai salah satu guru terbaiknya dalam mengaji.

Ali Imron, di balik statusnya sebagai narapidana, ternyata memiliki metode pengajaran yang efektif dalam membimbing orang membaca Al-Qur’an. Tio menjelaskan, “Yang diterapkan itu nggak perlu mengingat, lihat bentuknya aja. Kemudian mengetahui dan mengingat suaranya. Caranya dia tuh kena ke saya.” Dengan cara ini, Tio merasa lebih mudah menangkap ketika belajar membaca Al-Qur’an.

Ia mengungkapkan, hanya dalam tiga pertemuan dengan Ali, ia bisa kembali mengingat dan memahami cara membaca Al-Qur’an yang benar. “Dengan metodenya dia, tiga kali pertemuan, saya bisa kembali mengingat huruf-huruf Al-Qur’an, tajwid, dan tanda bacanya,” katanya. Pengalaman ini tentunya merupakan suatu pengalaman yang tak biasa bagi seorang aktor yang selama ini dikenal dengan kariernya di industri seni.

Sementara itu, perjalanan spiritual Tio Pakusadewo tidak berhenti di situ. Ia kini sedang dalam proses mendalami ajaran agama dan berusaha untuk memahami Al-Qur’an lebih dalam. Menariknya, Tio baru-baru ini diangkat sebagai Duta Al-Qur’an oleh Masjid Istiqlal, sebuah kehormatan yang menuntut tanggung jawab besar.

“Tiba-tiba aja, datang orang nawarin saya jadi duta,” ujarnya tentang peran barunya. Tio mengakui bahwa mengemban tugas ini tidaklah mudah. Namun, ia percaya bahwa ini adalah bagian dari kehendak Allah yang harus dijalankan. “Bertugas untuk memasyarakatkan Al-Qur’an itu berat. Ya saya percaya, ini hidayah,” tegasnya.

Pengalaman Tio Pakusadewo yang menjalin hubungan dengan seorang pelaku terorisme memberikan gambaran kompleks tentang bagaimana seseorang dapat berubah, meskipun datang dari latar belakang yang sangat berbeda. Melalui pertemanannya dengan Ali Imron, Tio tidak hanya mendapatkan pengetahuan mengenai agama, tetapi juga pelajaran hidup tentang perdebatan, pengertian, dan, mungkin yang terpenting, tentang harapan.

Kisah Tio dan Ali Imron merupakan bukti bahwa lingkungan dapat mempengaruhi seseorang, namun keputusan pribadi dan usaha untuk belajar dari pengalaman hidup tetap menjadi inti dari sebuah perubahan. Tio Pakusadewo kini tidak hanya dikenal sebagai aktor, tetapi juga sebagai sosok yang berkomitmen untuk membawa pesan positif melalui Al-Qur’an dan mengajak masyarakat untuk lebih mengenal ajaran agama.

Berita Terkait

Back to top button