
Timnas Minifootball Indonesia menunjukkan performa mengesankan dalam ajang Asian Minifootball Nations Cup 2025 yang berlangsung di Al Hira Beach, Sharjah, Dubai. Dalam pertandingan pembuka grup A yang dilangsungkan pada Rabu, 5 Maret 2025, Indonesia berhasil menghancurkan Pakistan dengan skor telak 7-2. Kemenangan ini tidak hanya memberikan tiga poin berharga, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri tim menjelang laga selanjutnya melawan tuan rumah, Uni Emirat Arab (UEA), yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 6 Maret 2025.
Ketua Umum Federasi Sepakbola Mini Indonesia (FSMI) Eric Tuapattinaya optimis dengan performa tim. “Kemenangan pada pertandingan pertama membuktikan persiapan Timnas Minifootball Indonesia telah cukup baik. Ini menjadi modal berharga menghadapi pertandingan selanjutnya melawan UEA,” ujarnya kepada media. Ziarah membawa tim menuju kinerja maksimal ini juga berkat strategi yang diterapkan oleh pelatih Vennard, yang dianggap mampu memanfaatkan potensi para pemain secara optimal.
Dalam pertandingan melawan Pakistan, Indonesia tampak mendominasi permainan. Tiga gol pertama masing-masing dicetak oleh Caisar Silitonga dan Randy Satria, yang berperan sebagai kapten tim. Keduanya tidak hanya menunjukkan kemampuannya dalam mencetak gol, tetapi juga dalam membangun permainan bersama rekan-rekannya. Penampilan apik mereka jelas menambah kepercayaan diri tim dalam menghadapi lawan yang lebih tangguh seperti UEA.
Timnas Minifootball Indonesia saat ini diperkuat oleh 13 pemain, di mana enam di antaranya berasal dari Pelindo, sebuah organisasi yang berperan dalam pengembangan minifootball di Indonesia. Pemilihan pemain dilakukan melalui serangkaian turnamen yang digelar oleh FSMI, menjamin bahwa yang terpilih adalah yang terbaik. Ini menunjukkan bahwa federasi tidak hanya mementingkan hasil di lapangan, tetapi juga proses seleksi yang transparan dan profesional.
Statistik dari pertandingan melawan Pakistan menunjukkan dominasi Indonesia. Dengan mencetak tujuh gol, Indonesia membuktikan ketajaman serangan mereka, sekaligus menyoroti kelemahan defensif lawan. Meski kebobolan dua gol, tim berhasil mengatasi tekanan dan kembali menunjukkan kebangkitan. Hal ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran penting menjelang pertandingan melawan UEA yang diprediksi akan lebih kompetitif.
Sebagai tuan rumah, UEA memiliki keuntungan tersendiri, termasuk dukungan penuh dari suporter mereka. Namun, Eric Tuapattinaya berharap timnya dapat meraih hasil positif. “Mudah-mudahan hasil terbaik kembali diraih tim saat melawan UEA nanti,” pungkasnya. Hasil pertandingan ini tentu akan berpengaruh pada posisi Indonesia di grup, yang sangat menentukan langkah mereka menuju fase knockout turnamen ini.
Dalam persiapan menjelang laga kedua, pelatih Vennard dan tim pelatih terus melakukan evaluasi dan perbaikan. Hal ini penting agar para pemain tetap fokus dan tidak terpengaruh oleh euforia kemenangan sebelumnya. Laga melawan UEA bukan hanya soal tiga poin, tetapi juga tentang reputasi dan kebanggaan bangsa di kancah minifootball internasional.
Dengan semangat dan tekad yang tinggi, Timnas Minifootball Indonesia bersiap untuk menghadapi tantangan besar di depan. Kemenangan atas Pakistan telah menjadi pemicu motivasi bagi mereka untuk terus berjuang. Di tengah harapan yang besar dari pecinta sepakbola tanah air, Indonesia menargetkan hasil optimal di turnamen ini demi membuktikan bahwa mereka adalah salah satu kekuatan baru dalam ajang minifootball Asia.