
Reyna, salah satu agen Duelist terkenal dalam permainan Valorant, dinonaktifkan sementara oleh Riot Games. Penonaktifan ini disebabkan oleh penemuan bug yang ada pada kemampuan Reyna di Patch 10.05. Bug ini berhubungan erat dengan efek Overheal dari skill Devour milik Reyna, yang menyebabkan regenerasi kesehatan tidak berfungsi dengan baik.
Sejumlah laporan, termasuk dari Sportskeeda, menyebutkan bahwa setelah mengalahkan lawan dan menggunakan skill Devour, Reyna tidak mendapatkan tambahan HP yang diharapkan. Kejadian ini menjadi masalah signifikan bagi para pemain yang mengandalkan Reyna, terutama dalam mode kompetitif di mana setiap poin kesehatan menjadi krusial untuk meraih kemenangan.
Riot Games dengan cepat merespons situasi ini dengan menonaktifkan Reyna. Dalam pengumuman resminya, pengembang game tersebut memastikan bahwa mereka sedang bekerja untuk menemukan solusi yang tepat agar Reyna dapat kembali dimainkan tanpa menciptakan ketidakseimbangan dalam permainan. Ketika sebuah agen mengalami bug, langkah penonaktifan seperti ini adalah salah satu cara yang umum dilakukan untuk menjaga integritas game.
Setelah tiga hari tidak aktif, Reyna akhirnya diizinkan kembali masuk ke dalam permainan setelah Riot melakukan pembaruan yang mengatasi bug tersebut. Menurut laporan dari SI.com, efek Overheal dari skill Devour kini sudah kembali berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan perbaikan ini, Reyna dapat digunakan lagi oleh pemain di semua mode permainan, baik itu Ranked maupun Unrated.
Kembalinya Reyna ke dalam Valorant disambut beragam reaksi dari komunitas. Meski banyak yang senang dengan restorasi ini, beberapa pemain profesional justru berpendapat bahwa pengalaman bermain menjadi lebih baik saat Reyna tidak ada. Salah satu pendapat menarik datang dari TenZ, mantan pemain profesional dan streamer yang terkenal. Ia mengungkapkan bahwa pengalaman bermain di mode ranked menjadi lebih menyenangkan tanpa adanya Reyna karena banyak pemain yang memilih karakter ini tanpa memiliki keterampilan yang cukup untuk memanfaatkannya secara maksimal.
"Sejujurnya, permainan terasa lebih seimbang tanpa Reyna. Banyak pemain yang berpikir mereka bisa meng-carry tim hanya dengan memilih Reyna, tetapi akhirnya justru menjadi beban," ungkap TenZ dalam sebuah wawancara di SI.com. Pendapatnya mencerminkan keprihatinan banyak pemain yang merasa Reyna sering dipilih oleh pemain yang kurang terampil, sehingga menimbulkan dampak negatif pada tim.
Namun, terlepas dari pendapat tersebut, tidak bisa dipungkiri bahwa Reyna adalah salah satu agen paling ikonik dalam Valorant. Keberadaan agen ini membawa dinamisasi yang unik dalam permainan, berpotensi memberikan keunggulan besar jika dimainkan oleh pemain yang memahami cara memaksimalkan kemampuannya.
Menanggapi penonaktifan Reyna, banyak juga yang mendiskusikan reaksi komunitas di platform media sosial, termasuk video yang membahas topik ini. Bug yang mengharuskan Reyna dinonaktifkan menunjukkan betapa pentingnya pemeliharaan kualitas permainan dan keseimbangan karakter.
Ketika Reyna dinonaktifkan akibat bug pada efek Overheal dari skill Devour, Riot Games menanggapi situasi ini dengan serius. Mereka mengambil langkah cepat untuk memperbaiki masalah dalam waktu tiga hari. Dengan komitmen tersebut, kini para pemain bisa kembali menggunakan Reyna dengan kemampuan yang telah diperbaiki.
Meskipun ada perbedaan pendapat mengenai dampak keberadaan Reyna pada permainan, satu hal yang pasti adalah bahwa pengembang tetap berusaha untuk menjaga keseimbangan dan kualitas permainan. Reyna akan tetap menjadi bagian penting dalam ekosistem Valorant, dan pemain kini dihadapkan pada tantangan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki agen tersebut.