
Kremlin baru-baru ini mengonfirmasi bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan hadiah kepada Presiden AS Donald Trump melalui utusan khusus, Steve Witkoff. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa hadiah tersebut bersifat pribadi dan tidak akan mengungkapkan informasi lebih lanjut. Menurut Peskov, Putin akan berbicara mengenai hadiah tersebut jika merasa perlu. Hal ini terungkap setelah Witkoff membagikan informasi mengenai hadiah itu dalam wawancara dengan jurnalis Tucker Carlson.
Hadiah yang diberikan kepada Trump adalah lukisan potret dirinya yang dibuat oleh seorang seniman Rusia ternama, dan kabarnya, hadiah tersebut membuat Trump merasa tersentuh. Gedung Putih sendiri belum memberikan tanggapan resmi mengenai kabar ini, yang menarik perhatian di tengah perkembangan hubungan diplomatik antara Rusia dan Amerika Serikat.
Pemberian hadiah oleh Putin bukanlah hal baru dalam konteks hubungan dengan presiden AS. Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Putin juga telah memberikan berbagai hadiah kepada pemimpin AS. Berikut adalah beberapa momen ketika Putin memberikan hadiah kepada presiden Amerika:
- Hadiah kepada Donald Trump (2025): Lukisan potret karya seniman Rusia.
- Bola sepak Piala Dunia (2018): Saat Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia, Putin memberikan bola sepak kepada Donald Trump yang kemudian diserahkan kepada putranya, Barron.
- Kotak pernis Kholuy dan pena (2021): Saat bertemu dengan Presiden Joe Biden di Jenewa, Putin memberikan hadiah senilai sekitar US$ 12.000.
- Piring porselen dan cangkir kopi (2013): Diserahkan kepada Presiden Barack Obama sebagai tanda hubungan diplomatik.
- Potret George H.W. Bush (2014): Hadiah ini diberikan pada ulang tahun ke-90 Bush.
Pemberian hadiah ini seringkali dianggap sebagai bagian dari diplomasi simbolik, meskipun Kremlin menegaskan bahwa hadiah-hadiah tersebut bersifat pribadi. Para analis politik mencatat, langkah ini bisa merupakan upaya Putin untuk menjaga hubungan baik dengan para pemimpin AS, sekaligus menciptakan kesan positif dalam pandangan publik terhadapnya.
Pertemuan antara Witkoff dan Putin terjadi setelah perbincangan mengenai gencatan senjata di Ukraina. Pertemuan ini menandai upaya diplomatik lanjut yang dilakukan kedua negara untuk meredakan ketegangan di kawasan tersebut. Konferensi gencatan senjata dilanjutkan di Arab Saudi dengan pertemuan antara perwakilan AS dan Rusia.
Selain aspek diplomatik, hadiah-hadiah ini juga mencerminkan cara pandang yang berbeda antara blok Barat dan Rusia. Dalam konteks ini, baik hadiah yang diberikan Putin, maupun tanggapannya terhadap pemimpin AS, menjadi sorotan dalam hubungan internasional yang semakin rumit.
Bagaimana kebijakan luar negeri Rusia dan AS akan berkembang di masa mendatang masih menjadi spekulasi. Namun, satu hal yang jelas adalah bahwa tradisi pemberian hadiah ini memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar simbolisme; itu juga menunjukkan keinginan pihak-pihak terkait untuk mempertahankan dialog dan keseimbangan meskipun situasi yang menantang. Apapun motivasinya, tindakan-tindakan ini akan terus dipantau oleh media dan masyarakat di seluruh dunia.