Terlihat Ceria, Ternyata Syifa Hadju Introvert yang Gampang Nangis

Syifa Hadju, pesinetron muda yang dikenal sebagai sosok ceria dan energik, saat ini menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar dan media. Dalam sebuah acara peluncuran tagline baru produk kecantikan, Syifa mengungkapkan sisi lain dari kehidupannya yang jarang diketahui publik. Meskipun selalu tampil percaya diri di layar kaca, ia mengaku sebagai seorang introvert, yang membuatnya merasa kurang nyaman saat berada di tengah keramaian.

“Banyak orang yang melihat aku di televisi atau media sosial dan beranggapan bahwa aku selalu pede. Tapi sebenarnya tidak. Aku sangat introvert. Makanya kadang merasa kurang nyaman saat berhadapan dengan banyak orang,” ujar Syifa Hadju saat menghadiri peluncuran di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Selasa, 22 April 2025.

Kehidupan sebagai seorang public figure tentu membawa tantangan tersendiri bagi Syifa. Meskipun profesinya menuntutnya untuk selalu tampil di depan umum, ia merasakan ketidaknyamanan ketika menjadi pusat perhatian. Dalam kapasitasnya sebagai brand ambassador produk pembalut, ia memberikan penekanan bahwa kenyamanan, terutama saat menstruasi, sangat penting untuk menjaga rasa percaya diri.

“Kalau pakai pembalut yang nyaman, rasanya lebih siap menghadapi situasi apapun. Menstruasi adalah hal yang penting. Bukan hanya soal hormon, tetapi juga kenyamanan fisik yang bisa memengaruhi kepercayaan diri,” ujarnya. Syifa menjelaskan bahwa saat menstruasi, ia lebih memilih untuk berada di rumah, terutama pada hari pertama, karena merasa sangat tidak nyaman dan berharap tidak ada jadwal syuting. Meski demikian, ia tetap berusaha profesional meskipun ia harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk rasa sakit akibat kram.

Dalam wawancaranya, Syifa juga mengungkapkan bahwa ia mengalami gejala sindrom pramenstruasi (PMS) yang cukup parah. Menurutnya, fase PMS tak jarang membuatnya merasa lebih emosional dan gampang menangis. “PMS itu lebih berat buat aku dibanding saat haid. Terkadang aku tidak sadar kalau sudah masuk masa PMS, tiba-tiba saja sedih terus dan menangis hanya karena melihat video kucing di media sosial,” jelasnya.

Syifa percaya bahwa kondisi emosional yang dialaminya selama PMS tidak selalu berdampak negatif. Dia justru memanfaatkan momen tersebut saat harus memerankan adegan sedih di film atau sinetron, sehingga ia bisa menampilkan emosi yang lebih mendalam. “Karena lebih emosional, terkadang saat syuting adegan nangis jadi lebih natural,” ungkapnya dengan senyuman.

Tidak hanya itu, banyak publik yang mungkin tidak menyadari bahwa di balik senyumnya yang ceria, Syifa memiliki pengalaman emosional yang mendalam. Kehidupan sebagai seorang introvert memang membuatnya lebih sensitif terhadap lingkungan sekitar. Meskipun terlihat bahagia, ia tetap menjalani tantangan yang harus dihadapinya, terutama dalam menyeimbangkan kehidupan profesional dan pribadinya.

Dari pengalaman yang diceritakan Syifa ini, kita mendapatkan gambaran bahwa setiap orang memiliki sisi yang berbeda, meskipun di luar tampak ceria dan sempurna. Hal ini menjadi pengingat bahwa penting untuk menghargai setiap individu dengan segala kompleksitas emosinya. Dengan terus berbagi cerita, Syifa Hadju tidak hanya menginspirasi banyak orang, tetapi juga menunjukkan bahwa di balik sebuah senyuman bisa tersimpan berbagai kisah yang mengharukan. Sebagai seorang introvert, Syifa membuktikan bahwa kita dapat menjadi kuat dalam menghadapi kehidupan sehari-hari, meskipun terkadang harus berjuang melawan rasa cemas dan emosional yang ada.

Berita Terkait

Back to top button