
Pecinta kuliner kini semakin tergila-gila pada pistachio, kacang hijau kecil yang tidak hanya lezat namun juga memiliki beragam manfaat kesehatan yang luar biasa. Dalam beberapa tahun terakhir, popularitas pistachio meningkat pesat, menjadi salah satu camilan kesukaan di banyak negara. Diperkirakan bahwa pasar pistachio global mencapai nilai sebesar US$4,20 miliar pada tahun 2023 dan diproyeksikan mengalami peningkatan menjadi US$5,62 miliar pada tahun 2031. Hal ini menunjukkan antusiasme yang tinggi, baik dari sisi kuliner maupun kesehatan.
Pistachio, yang dikenal sebagai “kacang bahagia” di China dan telah menjadi bagian dari makanan manusia selama lebih dari 9.000 tahun, tidak hanya enak dimakan begitu saja tetapi juga kaya akan nutrisi. Menurut ahli diet Helen Bond, pistachio menawarkan sejumlah manfaat kesehatan yang signifikan bagi tubuh kita.
Salah satu manfaat utama dari pistachio adalah kemampuannya dalam menjaga kesehatan usus. “Segenggam kacang pistachio memberi Anda serat dalam jumlah yang baik, termasuk jenis prebiotik yang bermanfaat bagi mikroba usus,” ungkap Bond. Konsumsi pistachio tidak hanya meningkatkan jumlah bakteri baik di usus, tetapi juga melepas senyawa bermanfaat lainnya seperti polifenol dan lutein yang mendukung kesehatan pencernaan.
Selain itu, pistachio juga berperan dalam menurunkan risiko kanker. Kandungan tekstur makanan yang tinggi serta sifat antioksidan yang kuat membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel. Menurut penelitian dari Cornell University, pistachio telah terbukti menghambat pertumbuhan sel kanker pada payudara, hati, dan usus besar.
Kesehatan jantung juga menjadi keuntungan lain dari mengonsumsi pistachio. Dengan kandungan lemak tak jenuh tunggal dan sterol nabati yang tinggi, pistachio dapat membantu menurunkan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan mendukung tekanan darah yang sehat. Ahli gizi Nishtha Patel menjelaskan bahwa pistachio berpotensi meningkatkan fungsi pembuluh darah dan memberikan dampak positif untuk kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.
Menyangkut kolesterol, meskipun pistachio mengandung lemak jenuh, lemak yang dominan di dalamnya adalah lemak tak jenuh yang menyehatkan. Penelitian dari Penn State University menunjukkan bahwa segenggam pistachio dapat menurunkan kadar kolesterol LDL, yang sering dikaitkan dengan risiko penyakit jantung. Selain itu, pistachio juga bisa meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) jika di konsumsi dalam batas yang wajar.
Pistachio bahkan dapat membantu mengatur gula darah. Tingginya kandungan vitamin B6 dan serat dalam pistachio membantu memperlambat pencernaan, mencegah lonjakan kadar glukosa darah, dan memberikan rasa kenyang lebih lama. “Campuran protein, lemak sehat, dan serat menjadikannya camilan yang baik untuk menyeimbangkan gula darah,” ujar Patel.
Dengan kalori yang relatif rendah dibandingkan jenis kacang lainnya, pistachio juga bisa menjadi solusi bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan. Kandungan protein dan serat yang tinggi membuat pistachio efektif dalam memberi rasa kenyang, yang dapat mencegah konsumsi kalori berlebih. Menariknya, studi menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi pistachio dalam cangkang cenderung mengonsumsi 41% lebih sedikit kalori dibandingkan yang mengonsumsi pistachio yang telah dikupas.
Terakhir, kesehatan mata juga dimanfaatkan berkat kaya fitonutrien lutein dan zeaxanthin yang terkandung dalam pistachio. Studi oleh Tufts University menemukan bahwa konsumsi pistachio dapat meningkatkan kepadatan optik pigmen makula, yang berfungsi melindungi mata dari kerusakan akibat sinar biru dan membantu mencegah degenerasi makula terkait usia.
Dari berbagai manfaat ini, jelas bahwa pistachio lebih dari sekadar camilan lezat. Dengan memasukannya ke dalam pola makan sehari-hari, kita tidak hanya mendapatkan kenikmatan tetapi juga meningkatkan kualitas kesehatan keseluruhan.