
Kevin De Bruyne, gelandang asal Belgia yang telah mengabdi selama hampir sepuluh tahun di Manchester City, akhirnya mengungkapkan keterkejutannya terkait keputusan klub yang memilih untuk tidak memperpanjang kontraknya yang akan berakhir di penghujung musim ini. Dalam sebuah pernyataan setelah kemenangan Manchester City atas Everton dengan skor 2-0, De Bruyne menyatakan perasaannya yang campur aduk setelah mendengar keputusan sepihak dari manajemen klub.
“Saya tidak pernah menerima tawaran perpanjangan kontrak sepanjang musim ini, dan akhirnya klub mengambil keputusan,” ujar De Bruyne, menandakan bahwa dirinya merasa diabaikan dalam proses yang seharusnya melibatkan komunikasi dengan pemain.
Pernyataan tersebut datang setelah sebelumnya ia mengumumkan kepergiannya melalui media sosial pada awal April. Namun, baru belakangan ini ia mengungkapkan bahwa pengumuman tersebut bukanlah pilihannya, melainkan keputusan klub yang disampaikan oleh Direktur Olahraga Txiki Begiristain dan CEO Ferran Soriano. Dalam pertemuan singkat tersebut, manajer Pep Guardiola terlibat dalam pengambilan keputusan namun tidak turut hadir saat momen pengumuman tersebut.
Keputusan yang cukup mengejutkan ini datang di saat de Bruyne sedang menghadapi masa-masa sulit, ketika keluarganya berada dalam liburan. Ia mengungkapkan, “Setengah minggu sebelum saya umumkan, itu adalah masa-masa yang sulit. Saya sendirian di rumah, keluarga sedang pergi.” Perasaan kesepian tersebut mulai mereda ketika ia akhirnya membagikan kabar kepada publik. “Begitu saya sampaikan ke publik, justru rasanya lebih lega. Setidaknya sekarang semua orang tahu dan saya bisa fokus bermain,” tambahnya.
Meskipun kecewa dengan keputusan klub, De Bruyne menunjukkan sikap profesional dengan menegaskan bahwa ia akan terus memberikan yang terbaik hingga laga terakhirnya bersama Manchester City. “Saya masih merasa mampu bermain di level tertinggi seperti yang saya tunjukkan sejauh ini. Tapi saya paham, klub harus membuat keputusan,” papar De Bruyne, menegaskan komitmennya untuk tim hingga detik terakhir.
Sejak bergabung dengan Manchester City, De Bruyne telah meninggalkan jejak yang sangat signifikan. Dengan kontribusi yang luar biasa, ia menjadi bagian dari kesuksesan klub meraih lima trofi Liga Inggris serta diakui sebagai salah satu gelandang terbaik dalam sejarah Premier League. Keberadaannya di lapangan selalu menjadi faktor kunci dalam permainan dan taktik yang diterapkan oleh Guardiola.
Kini, perpisahan ini menandai akhir dari era yang penuh dengan kontribusi, loyalitas, dan kesan mendalam. Meskipun masa depannya di dunia sepak bola belum jelas, banyak pihak yang menghargai perjalanan kariernya bersama Manchester City. Dikenal sebagai pemain yang berdedikasi dan profesional, De Bruyne meninggalkan klub dengan penuh kehormatan di hati para penggemar.
Tidak hanya menyisakan memori indah di benak penggemar, keputusan ini juga menimbulkan berbagai spekulasi mengenai masa depan De Bruyne di klub lain. Beberapa mantan pemain dan pengamat sepak bola dapat melihat peluang bagi klub lain untuk merekrutnya, mengingat kualitas yang masih dimiliki oleh pemain berusia 33 tahun ini. Keputusannya untuk angkat kaki dari City tanpa salam perpisahan yang layak jelas menciptakan gelombang rasa ingin tahu di kalangan penggemar.
Dengan demikian, meskipun kepergiannya terkesan mendadak dan tanpa perpisahan yang pantas, perjalanan De Bruyne bersama Manchester City telah menciptakan warisan yang akan terus dikenang. Sementara klub bersiap menyongsong era baru, De Bruyne melangkah ke babak baru dalam perjalanan kariernya yang sarat akan pencapaian serta tantangan.