Tak Jadi SCAM, Aplikasi Next 15 Kini Semakin Gencar Promosi!

Aplikasi Next 15, yang sempat menjadi perbincangan karena masalah pengunduran penarikan, kini kembali menyorot perhatian publik dengan gencarnya melakukan promosi. Beberapa waktu lalu, aplikasi ini hampir ditinggalkan oleh anggotanya akibat libur penarikan selama lebih dari dua minggu, dari tanggal 22 Maret hingga 8 April 2025. Libur yang cukup lama ini memicu kekhawatiran di kalangan anggota bahwa mereka tidak akan bisa melakukan penarikan dana, mengingat sejumlah aplikasi sebelumnya terpaksa menutup operasi setelah mengalami periode libur yang panjang.

Next 15 sendiri mengklaim sebagai platform yang dapat membantu anggotanya menghasilkan uang dengan cara menonton video iklan. Meskipun isu scam beredar luas, saat ini para anggota, terutama di media sosial, justru aktif mempromosikan aplikasi tersebut. Salah satu postingan yang mencuri perhatian berasal dari Lina Nasution, yang membagikan pengalamannya di grup Facebook Next 15 Kuningan. Dalam postingannya di tanggal 12 April lalu, Lina mengunggah foto-foto dan bukti pencairan, serta menuliskan: “Alhamdulillah bersyukur bisa bertemu dan berkumpul dengan keluarga besar Next 15. Bukan sekedar janji tapi memberikan bukti yang nyata bagi unden, maju terus Next 15 dan tetap berkomitmen membantu perekonomian ibu-ibu yang ingin dapat penghasilan meski tinggal di rumah.”

Tidak hanya Lina, ada juga akun bernama Ahyar Ksb yang membagikan pengalaman serupa. Dia menyatakan bahwa keuntungan yang dia peroleh dari Next 15 jauh lebih baik dibandingkan program lain yang pernah diikutinya. “Kalau di Next 15 deposit cuma 1 juta 500 ribu untuk jaminan satu tahun, saya baru masuk 10 hari di Next 15, Alhamdulillah sudah saya tarik uang 700 ribu,” tulis Ahyar dalam postingannya.

Namun, di tengah kebangkitan promosi ini, ada banyak pengamatan yang menunjukkan tanda-tanda bahwa Next 15 berpotensi sebagai skema investasi bodong. Banyak pihak yang mencermati bahwa model bisnis yang digunakan mencerminkan ciri-ciri money game atau ponzi, yang bergantung pada pendaftaran anggota baru untuk membayar keuntungan kepada anggota lama. Meskipun demikian, sejumlah anggota tampak tidak memperhatikan peringatan tersebut, dan bahkan menantang para influencer yang mengingatkan tentang potensi risiko yang ada.

Kekhawatiran meningkat bahwa jika aplikasi ini pada akhirnya terbukti scam dan melarikan dana yang telah diinvestasikan oleh anggota, maka kerugian yang ditanggung akan sangat besar. Belum lama ini, influencer dan berbagai media juga mendesak para anggota untuk tidak melakukan deposit lebih lanjut ke dalam aplikasi ini sebagai upaya mengurangi risiko kerugian yang lebih besar.

Promosi yang agresif dari anggota Next 15 juga menciptakan suasana yang kontradiktif, di mana meskipun ada peringatan yang jelas terkait potensi penipuan, banyak yang tetap optimis dan melanjutkan partisipasi mereka dalam program tersebut. Aktivitas promosi ini mungkin menunjukkan rasa percaya yang berlebihan atau ketidakpahaman tentang risiko- risiko investasi di platform semacam itu.

Melihat perkembangan yang terjadi, tampak jelas bahwa perdebatan tentang aplikasi Next 15 akan terus berlangsung. Sementara para anggotanya gencar mengklaim keberhasilan dan keuntungan, kelompok skeptis terus memperingatkan potensi penipuan yang menghantui industri aplikasi penghasilkan uang. Apakah Next 15 akan mampu membuktikan klaimnya dan meraih kepercayaan dari anggotanya, atau justru akan terjerumus dalam masalah besar, masih menjadi pertanyaan yang belum terjawab. Di sisi lain, penting bagi para pengguna untuk selalu kritis dan bijak dalam membuat keputusan investasi demi menghindari kerugian yang tidak diinginkan.

Berita Terkait

Back to top button