Suriah Kembali Gabung OKI, Sambutan Gembira dari Negara Anggota!

Keputusan untuk mengembalikan keanggotaan Suriah ke dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) disambut dengan sukacita oleh banyak negara anggotanya. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohamad Hasan, dalam pernyataan nasionalnya di Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa OKI yang berlangsung di Jeddah, Arab Saudi, pada Jumat (7/3). Miliki harapan besar, Malaysia melihat langkah ini sebagai momen penting untuk memperbarui dialog dan kerjasama dengan Suriah guna menciptakan perubahan positif bagi seluruh umat Islam.

Suriah sebelumnya dibekukan keanggotaannya di OKI sejak tahun 2012, terkait dengan meningkatnya kekerasan oleh rezim Bashar Al-Assad yang mengarah pada konflik bersenjata yang berkepanjangan. Pembekuan ini dilakukan dalam rangka menunjukkan sikap OKI terhadap perlakuan rezim terhadap rakyat Suriah, di mana kegagalan pemerintah dalam melindungi hak asasi manusia menjadi perhatian utama komunitas internasional.

Keputusan untuk memulihkan keanggotaan Suriah diambil dalam Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa OKI yang dihadiri oleh perwakilan dari 46 negara anggota, di mana 27 di antaranya hadir dengan perwakilan menteri luar negeri, termasuk dari Indonesia, Malaysia, Arab Saudi, Maroko, dan Turki. Argumen mendasar di balik keputusan ini adalah harapan untuk mendorong dialog dan rekonsiliasi politik, yang diharapkan dapat membantu meredakan ketegangan yang berlarut-larut di Suriah dan kawasan sekitarnya.

Dalam konteks ini, Menteri Mohamad Hasan menjelaskan bahwa Malaysia sangat berharap agar langkah ini dapat membawa berkah bagi umat Islam dan memperkuat kerjasama antar negara-negara Muslim. “Ketika masyarakat dari negara-negara Islam dapat bekerja sama, ini adalah suatu berkah bagi seluruh umat,” ungkapnya dalam pernyataan tertulis yang disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Malaysia.

Salah satu fokus utama konferensi tersebut adalah perkembangan situasi di Gaza serta kekhawatiran akan usulan aneksasi yang dapat mengakibatkan pemindahan paksa warga Palestina dari tanah kelahiran mereka. Dalam resolusi yang dikeluarkan, OKI juga menyatakan komitmennya untuk mendukung proses rekonstruksi Gaza, menjadikannya sebagai agenda penting yang sejalan dengan pemulihan keanggotaan Suriah.

Reaksi positif terhadap pemulihan keanggotaan Suriah tidak hanya datang dari Malaysia, tetapi juga dari berbagai negara anggota lainnya. Banyak yang berpendapat bahwa dengan kembalinya Suriah, OKI dapat meningkatkan peranannya dalam menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan Timur Tengah, serta memberikan dukungan kepada rakyat Suriah yang telah lama menderita akibat konflik berkepanjangan.

Dalam konteks geopolitik, langkah Suriah kembali bergabung dengan OKI bisa menjadi sinyal bahwa hubungan antar negara Muslim semakin menguat, terlepas dari adanya perbedaan pandangan yang pernah ada. Selama konferensi tersebut, dialog tentang bagaimana negara-negara anggota dapat saling mendukung dalam mencapai perdamaian dan kesejahteraan menjadi titik fokus utama.

Dengan harapan akan adanya perubahan yang signifikan, langkah untuk memulihkan keanggotaan Suriah di OKI menunjukkan niat untuk mengakhiri isolasi politiknya dan mengajak Suriah kembali berkontribusi dalam kerjasama internasional, khususnya di tengah tantangan dan krisis kemanusiaan yang sedang dihadapi. Proses ini diharapkan dapat membuka jalan bagi solusi yang lebih konstruktif dan inklusif di Suriah, serta memberikan harapan bagi rakyat Suriah yang selama ini terjebak dalam konflik.

Back to top button