
Syahnaz Haque, seorang penata rias dan aktris, menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya Subarkah Hadisarjana pada 11 Maret 2025. Berita ini menjadi perhatian publik setelah Syahnaz mengunggah ucapan belasungkawa melalui akun Instagram pribadinya, di mana ia menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam dan mengenang momen-momen berharga ketika bersama almarhum.
Dalam unggahan tersebut, Syahnaz menuliskan, “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu anhu. Selamat jalan Ayah Subarkah Hadisarjana @subarkah5 tercinta.” Ucapan ini menggambarkan rasa tulusnya terhadap sosok Subarkah, yang dikenal sebagai aktor dan penata rias senior dalam industri teater Indonesia.
Syahnaz mengingat bagaimana ia diterima menjadi anak magang sebagai penata rias di pementasan Teater Koma, yang menjadi salah satu pengalaman berharga dalam karirnya. Ia menyatakan, “Nuhun sudah mengijinkan saya menjadi anak magang MUA (Make Up Artist) di RORO JONGGRANG. Produksi ke-225 Teater Koma. Pementasan ini sangatlah berkesan, karena pertama kali saya berguru dengan Maestro make up karakter, Ayah Barkah.” Kenangan ini menunjukkan pengaruh positif yang diberikan almarhum dalam perjalanan karir Syahnaz sebagai seniman.
Postingan Syahnaz juga mengambil perhatian dengan menyertakan video singkat yang memperlihatkan momen ketika mereka berdua merias wajah salah satu pemain teater wanita sebelum pertunjukan. Momen tersebut tidak hanya melambangkan profesionalisme tetapi juga kedekatan yang terjalin antara mereka di dunia seni peran.
Keberadaan Subarkah Hadisarjana dalam industri teater tidak bisa dipandang sebelah mata. Selain sebagai penata rias, ia juga dikenal sebagai seorang aktor yang telah banyak berkontribusi dalam pengembangan seni teater di Indonesia. Hasil karya almarhum masih dikenang dan memberikan inspirasi bagi generasi muda yang ingin menekuni dunia seni.
Syahnaz merasa sangat terpukul atas kepergian Subarkah. Dalam ucapan duka tersebut, ia juga menyampaikan harapan terbaik agar almarhum serta orang-orang tercinta yang telah mendahuluinya mendapatkan kesejahteraan dan kedamaian di sisi Tuhan. “Insya Allah almarhum Ayah Barkah dan seluruh tercinta yang telah PULANG terlebih dahulu, diberikan kesejahteraan seperti ketika dilahirkan dan kelak di hari kebangkitan. Al Fatihah, aamiin,” ungkapnya.
Seiring dengan berita duka tersebut, banyak rekan-rekan sejawat dan penggemar yang turut menyampaikan belasungkawa dan mengenang momen-momen indah bersama Subarkah. Dukungan ini menunjukkan betapa besar pengaruh dan rasa hormat yang didapatkan Subarkah selama hidupnya.
Subarkah Hadisarjana bukan hanya sekadar seorang penata rias atau aktor, tetapi juga seorang mentor yang telah membimbing banyak generasi muda dalam dunia seni. Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang pernah belajar dan bekerja bersama beliau. Berbagai prestasi dan karya almarhum akan selalu dikenang sebagai bagian dari sejarah seni pertunjukan di Indonesia.
Duka yang melanda industri teater Indonesia ini mengingatkan kita akan pentingnya menghargai setiap momen dan relasi yang terjalin dengan sesama rekan di dunia seni. Kehilangan sosok seperti Subarkah Hadisarjana akan terus membekas di hati setiap orang yang mengenalnya. Kenangan akan karya dan dedikasinya akan senantiasa hidup dalam ingatan. Semoga semua doa dan harapan baik bisa menjadi penghibur bagi keluarga dan orang-orang terkasih yang ditinggalkan.