
Lebaran merupakan momentum yang ditunggu-tunggu di Indonesia, di mana masyarakat merayakan kemenangan setelah sebulan berpuasa dengan berbagai sajian khas. Namun, bagi pasien diabetes, momen ini sering kali menghadirkan tantangan tersendiri. Hidangan seperti ketupat, opor ayam, rendang, dan aneka kue manis dapat menjadi godaan yang sulit diabaikan. Kunci untuk menikmati Lebaran tanpa khawatir bagi pasien diabetes adalah dengan menjaga pola makan yang sehat dan terencana.
Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Martha Rosana, SpPD, dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menegaskan pentingnya kesadaran dalam mengatur pola makan selama merayakan Lebaran. Menurutnya, pasien diabetes masih bisa menikmati hidangan khas Lebaran, namun dengan porsi yang terkontrol serta pemilihan jenis makanan yang tepat. “Penderita diabetes harus lebih selektif dalam memilih makanan,” ujarnya. Salah satu kesalahan yang umum terjadi adalah kebiasaan ngemil yang tidak sadar saat berkumpul bersama keluarga.
Dia memberikan contoh, “Boleh nggak makan nastar? Jawabannya boleh, tapi satu buah saja. Tidak boleh sembarangan ngemil dari toples sambil ngobrol dengan saudara, tiba-tiba habis 10 butir,” jelasnya. Untuk mengurangi risiko lonjakan gula darah, dokter Martha menyarankan untuk mengganti camilan tinggi gula dengan pilihan yang lebih sehat, seperti buah potong atau sayuran segar. Konsumsi kue kering dan minuman bersoda juga sebaiknya dihindari atau dibatasi, agar kadar gula darah tetap stabil.
Selain memperhatikan jenis makanan, penting bagi pasien diabetes untuk mengatur jarak dan kecepatan makan. Makan secara perlahan dan memberikan jeda waktu antar sesi makan sangat disarankan. “Agar asupan makanan tidak berlebihan, disarankan untuk makan perlahan dan minum air putih di sela-sela makan. Hal ini memberi waktu tubuh untuk merasakan kenyang,” tambahnya. Informasi ini krusial, mengingat tubuh membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit untuk merasakan sinyal kenyang.
Minuman juga berperan besar dalam menjaga kestabilan gula darah. Dokter Martha mengingatkan bahwa banyak pasien diabetes tidak menyadari kontribusi besar dari minuman manis terhadap kenaikan kadar gula darah. “Air putih adalah pilihan terbaik untuk menjaga hidrasi tanpa risiko meningkatkan kadar gula darah,” paparnya. Menghindari minuman bersoda serta minuman kemasan yang mengandung gula tinggi sangat dianjurkan.
Selain menjaga pola makan yang sehat, pasien diabetes perlu tetap disiplin dalam mengonsumsi obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter. Pada saat Lebaran yang sering kali sibuk, tidak jarang pasien terlupa untuk mengonsumsi obat, yang dapat berisiko bagi kesehatan mereka. Oleh sebab itu, mengikuti anjuran dokter tetap penting agar kondisi tubuh tetap stabil.
Aktivitas fisik ringan juga dianjurkan, terutama setelah menikmati hidangan Lebaran. Berjalan kaki selama 15-30 menit pasca makan dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh dan mempertahankan kestabilan kadar gula darah.
Menghadapi Lebaran dengan kesadaran akan kesehatan memungkinkan pasien diabetes untuk menikmati perayaan tanpa rasa khawatir. Dengan menerapkan strategi pola makan yang tepat, mengontrol asupan makanan dan minuman manis, serta tetap konsisten dalam menjalani pengobatan, mereka dapat merayakan kebersamaan dan kebahagiaan Lebaran tanpa mengorbankan kesehatan.
Di momen yang penuh makna ini, penting bagi pasien diabetes untuk tetap memperhatikan kesehatan sekaligus menikmati momen kebersamaan dengan orang terkasih. Dengan pengetahuan yang tepat dan sikap yang bijaksana, Lebaran dapat menjadi saat yang penuh kebahagiaan tanpa harus mengesampingkan kesehatan.