Stasiun Whoosh Dipadati Penumpang di Hari Pertama Lebaran

Suasana di Stasiun Whoosh pada hari pertama Lebaran terlihat sangat ramai, seiring dengan tingginya antusias masyarakat yang ingin menggunakan layanan kereta cepat ini. Peningkatan jumlah penumpang mulai terlihat pada siang hari, khususnya pada keberangkatan dari Stasiun Halim menuju Bandung. Hal ini menunjukkan bahwa Whoosh telah menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam menjalani libur Lebaran dan bersilaturahmi dengan keluarga.

General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Eva Chairunisa, menjelaskan bahwa momen Lebaran membawa perubahan dalam pola perjalanan penumpang. “Sejak siang hari setelah Salat Ied, Stasiun Halim mulai dipadati oleh penumpang yang ingin berangkat ke Bandung. Banyak di antara mereka yang memilih untuk melaksanakan Salat Ied di Jakarta sebelum melakukan perjalanan dengan Whoosh,” ungkap Eva pada Senin (31/3).

Rute perjalanan yang singkat dan efisien menjadi daya tarik tersendiri bagi para penumpang. Siang itu, keberangkatan pertama dari Stasiun Halim ke Padalarang dan Tegalluar Summarecon dimulai sejak pukul 11.00 WIB. Dengan waktu tempuh yang singkat, penumpang memiliki fleksibilitas untuk merencanakan perjalanan mereka dengan lebih mudah, termasuk pada hari pertama Lebaran.

Tidak hanya itu, operasional kereta Whoosh pada hari Lebaran berlangsung normal dengan total 62 perjalanan per hari. Jadwal keberangkatan dari Stasiun Halim diatur dari pukul 06.25 WIB hingga 21.25 WIB, sedangkan perjalanan pertama dari Stasiun Tegalluar Summarecon dimulai pada pukul 06.05 WIB dan keberangkatan terakhir pukul 21.05 WIB. Layanan kereta yang beroperasi dengan headway setiap 30 menit sekali memastikan bahwa penumpang dapat mendapatkan akses yang baik untuk bepergian.

Dari data yang dihimpun, sebanyak 180 ribu tiket Whoosh telah terjual selama periode Lebaran ini. Angka yang signifikan ini menunjukkan bahwa Whoosh tidak hanya menjadi pilihan favorit, tetapi juga mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kereta cepat yang aman dan nyaman ini. Keputusan masyarakat untuk menggunakan mode transportasi ini juga terbilang logis, mengingat ketepatan waktu dan kenyamanan selama perjalanan.

Eva menambahkan, KCIC terus berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan. “Kami ingin memastikan perjalanan silaturahmi maupun liburan penumpang Whoosh tetap nyaman, aman, dan lancar,” tegasnya. Ia juga mengucapkan Selamat Hari Raya Idulfitri 1446 H kepada seluruh pelanggan setia Whoosh, berharap perjalanan menggunakan kereta cepat ini dapat mempererat silaturahmi dengan keluarga dan orang-orang terdekat.

Selain itu, KCIC juga berupaya untuk memaksimalkan operasional di empat stasiun terintegrasi dengan sistem Whoosh, memberikan ekstra pelayanan bagi penumpang, terutama pada periode liburan seperti ini. Semua langkah ini diambil untuk memastikan bahwa penumpang tidak hanya merasakan kenyamanan, tetapi juga timbul rasa aman saat menggunakan layanan kereta cepat.

Mencermati kondisi di lapangan, terlihat banyak penumpang yang antusias menyambut Lebaran dengan menggunakan Whoosh sebagai sarana transportasi. Menyusul tingginya permintaan, KCIC berupaya untuk menjaga kualitas pelayanan, adopsi teknologi, serta keamanan dan kenyamanan selama perjalanan. Kesuksesan Whoosh dalam menarik perhatian masyarakat menegaskan bahwa transportasi modern ini sejalan dengan kebutuhan masyarakat akan perjalanan yang lebih cepat dan efisien. Momen Lebaran kali ini menjadi titik penting bagi KCIC untuk terus mengembangkan inovasi dalam layanan kereta cepat demi memenuhi ekspektasi pelanggan di masa depan.

Berita Terkait

Back to top button