Sonny Stevens Kaget Liga Indonesia: Ramah dan Profesional, Tapi…

Kiper Dewa United, Sonny Stevens, baru-baru ini mengungkapkan pengalamannya bermain di Liga Indonesia yang kini tengah berlanjut. Saat tiba di Indonesia pada musim panas 2023, Stevens mengatakan banyak hal tak terduga yang ia temui, baik dari segi profesionalisme klub maupun keramahan orang-orangnya.

Sonny Stevens, yang sebelumnya dipinjamkan ke klub Eredivisie ADO Den Haag, memberikan penampilan gemilang bersama Dewa United. Saat ini, klub tersebut berada di peringkat kedua klasemen BRI Liga 1 2024/2025. Dalam sebuah wawancara, Stevens berkomentar tentang perkembangan timnya yang pesat. “Setahun sebelum saya tiba, klub ini baru saja promosi ke kompetisi utama dan musim itu terpaksa dibatalkan karena kerusuhan. Kini, Dewa United menunjukkan tren kenaikan setiap musim,” jelasnya.

Awal kedatangannya, Stevens mengakui bahwa kondisi Dewa United tidak baik-baik saja. Ia menekankan bahwa klub di Indonesia mampu berkembang dengan cepat, meski saat ia datang ke Dewa United, tim ini masih dalam tahap pemulihan. “Di sini, saya paham bahwa perkembangan bisa terjadi sangat cepat. Saat saya tiba, tempat ini masih agak hancur,” imbuhnya.

Meski tantangan yang ia hadapi cukup besar, Sonny menyebut keramahan masyarakat Indonesia sebagai pengalaman positif. Ia mengatakan, “Orang-orangnya ramah, klub sangat profesional, dan keluarga saya baik-baik saja di sini.” Namun, bahasa menjadi kendala yang cukup signifikan baginya. “Orang Indonesia hampir tidak bisa berbahasa Inggris dan saya tidak bisa berbahasa Indonesia. Untungnya, ada penerjemah dan beberapa pemain yang pernah bermain di luar negeri,” tambahnya.

Dengan pelatih asal Belanda, Jan Olde Riekerink, yang memimpin Dewa United, Sonny merasa beruntung karena ada kesamaan bahasa yang memudahkan komunikasi dalam tim. Ia menambahkan, kendala bahasa ini meskipun cukup berat, tidak mempengaruhi penampilannya di lapangan. Dalam kompetisi yang sedang berlangsung, Stevens telah mencatat 83 penyelamatan, hanya kalah satu penyelamatan dari penjaga gawang PSS Sleman, Alan, yang memiliki 84 penyelamatan.

Dewa United saat ini menunjukkan performa yang menjanjikan. Meskipun lini pertahanan mereka terbilang biasa dengan catatan 24 gol kebobolan dalam 22 laga, keberadaan Stevens di bawah mistar gawang memberi rasa aman bagi tim. Selain itu, klub ini juga aktif di bursa transfer dengan merekrut sejumlah pemain bintang berpengalaman seperti Taisei Marukawa, Hugo Gomes, dan Alexis Messidoro, yang ikut berkontribusi dalam performa tim.

Stevens memberikan apresiasi terhadap perkembangan rekan-rekannya yang baru. “Marukawa, Gomes, dan Messidoro membawa warna baru dalam permainan kami. Mereka memiliki teknik yang baik dan bisa mengacak-acak pertahanan lawan,” katanya.

Dewa United juga diperkuat oleh dua pemain Timnas Indonesia, yakni Egy Maulana Vikri dan Ricky Kambuaya. Egy saat ini menjadi top skor lokal dengan sembilan gol, sementara Ricky meskipun lebih bermain sebagai gelandang bertahan, tetap produktif dengan dua gol dan lima assist. Kerjasama tim dengan kombinasi pemain lokal dan asing menunjukkan potensi besar bagi Dewa United untuk bersaing di liga dan meraih tiket ke kompetisi Asia.

Sonny Stevens memang terkejut dengan banyak aspek liga dan budaya sepak bola di Indonesia. Kombinasi antara keramahan dan profesionalisme yang ia temui, meskipun ada kendala bahasa yang signifikan, menjadi bagian dari pengalaman berharga baginya selama berkarier di Dewa United. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya kariernya sebagai pemain, tetapi juga mengajarkannya tentang adaptasi di lingkungan yang baru dan beragam.

Back to top button