Pelatih Liverpool, Arne Slot, memberikan berita yang belum pasti mengenai dua pemain kunci, Trent Alexander-Arnold dan Ibrahima Konate, menjelang laga final Piala Liga Inggris melawan Newcastle United. Kedua pemain mengalami masalah fisik usai pertandingan leg kedua 16 besar Liga Champions melawan Paris Saint-Germain di Anfield, yang berlangsung pada Rabu WIB.
Dalam pertandingan sengit yang berakhir dengan adu penalti, Liverpool terpaksa mengakui keunggulan PSG setelah pertandingan berakhir imbang 1-1 pada waktu normal dan tambahan waktu. Pertandingan tersebut berlanjut ke adu penalti, di mana Liverpool kalah 4-1. Dalam babak adu penalti, dua eksekutor Liverpool, Darwin Nunez dan Curtis Jones, gagal mengeksekusi tendangan dengan baik sehingga membuyarkan harapan tim tersebut untuk melanjutkan langkah di kompetisi Eropa.
Slot, dalam sesi jumpa pers pasca pertandingan, menjelaskan kondisi kedua pemainnya. Ia mengungkapkan, “Saya harus bertanya, tetapi bagi saya, itu lebih karena ia lelah daripada cedera. Dengan Trent, ia harus keluar. Itu bukan pertanda baik.” Mengenai Alexander-Arnold, Slot memperkirakan bahwa situasinya terlihat tidak menguntungkan: “Saya akan terkejut jika ia tersedia untuk hari Minggu.”
Keberadaan Alexander-Arnold di posisi bek kanan menjadi krusial bagi Liverpool, terutama menjelang laga final. Jika ia tidak bisa bermain, Jarell Quansah diprediksi akan mengisi posisi tersebut. Quansah, yang biasanya beroperasi di bek tengah, harus siap menerima tanggung jawab ini, mengingat dua alternatif lainnya, Conor Bradley dan Joe Gomez, juga mengalami cedera.
Kondisi Konate pun tak jauh berbeda. Kehilangan kedua pemain di lini belakang dapat berimbas signifikan pada kekuatan tim. Liverpool telah melewati bagian kompetisi dengan beberapa masalah cedera, dan menghadapi Newcastle United di final Piala Liga Inggris tanpa salah satu atau kedua pemain tersebut dapat menjadi tantangan besar.
Dalam analisis relevansinya, Liverpool harus mempertimbangkan opsi terbaik di posisi bek kanan dan tengah jika situasi tidak membaik. Namanya, Jarell Quansah yang baru berusia 20 tahun, dikenal memiliki potensi yang baik, namun pengalaman tampil di laga-laga krusial seperti final mungkin tidak sebanding dengan Trent yang telah berpengalaman di berbagai kompetisi.
“Situasi ini sangat sulit bagi kami. Kami kehilangan beberapa pemain kunci dan semua orang harus menyiapkan mental, beradaptasi, dan berjuang,” tambah Slot, menunjukkan sikap positif meski dikelilingi oleh tantangan.
Liverpool berhasil mencapai babak final Piala Liga setelah melampaui banyak rintangan, dan penampilan di laga puncak ini sangat diharapkan. Sementara itu, Newcastle United datang ke final dengan motivasi tinggi, setelah menjalani season yang cukup mengesankan dan ingin merebut trofi pertama mereka di Piala Liga Inggris sebagai bagian dari proyek jangka panjang mereka.
Laga final akan menjadi ajang adu strategi antara Arne Slot dan pelatih Newcastle, Eddie Howe. Kedua tim memiliki motivasi tinggi untuk mengamankan gelar, dan dengan kondisi fisik yang tidak pasti dari pemain seperti Trent dan Konate, Liverpool harus beradaptasi dengan cepat.
Persiapan menjelang laga puncak ini menjadi sangat penting. Selain berlatih taktik, Liverpool juga harus mempertimbangkan streaming mental dan pengembangan skuad yang lebih luas untuk memastikan mereka memiliki daya saing maksimum, terutama melawan tim tangguh seperti Newcastle yang tidak bisa dianggap remeh.
Meskipun keduanya masih dalam kondisi meragukan, Liverpool tetap menaruh harapan besar agar bisa memainkan pemain andalan mereka di final. Sementara itu, penggemar di seluruh dunia menanti pertarungan seru ini dengan penuh harapan dan rasa penasaran.