
Film “Tabayyun,” yang dibintangi oleh Titi Kamal dan Naysilla Mirdad, siap untuk mewarnai layar bioskop Tanah Air mulai 8 Mei 2025. Diadaptasi dari novel dengan judul serupa, film ini diproduseri oleh Nafa Urbach dan Ronny Irawan. Dalam film ini, penonton akan dibawa pada perjalanan emosional yang mengisahkan kehidupan Zalina, seorang ibu tunggal yang dihadapkan pada tantangan berat.
Ronny Irawan, sebagai produser, menjelaskan bahwa “Tabayyun” memiliki daya tarik yang kuat dan relevansi dengan isu-isu terkini dalam masyarakat. “Emosi penonton akan diobok-obok, naik turun, dari sedih ke gembira terus gemas,” ujarnya, menegaskan betapa film ini akan menggugah perasaan penonton.
Cerita berfokus pada kehidupan Zalina (Titi Kamal), seorang ibu tunggal yang berjuang untuk membesarkan anaknya, Arka (Farrell Rafisqy). Dengan latar belakang yang tidak dijelaskan dengan jelas mengenai ayah Arka, Zalina menjadi bahan gosip di tempat kerjanya. Keadaan semakin rumit ketika Arlo (Ibrahim Risyad), anak pimpinan perusahaan, jatuh cinta padanya. Hal ini menjadi lebih kompleks karena Arlo sudah dijodohkan dengan Arum (Naysilla Mirdad).
Zalina berusaha keras untuk menjauhi Arlo. Ia sadar bahwa status sosial mereka sangat berbeda, ditambah lagi dengan tentangan dari ibu Arlo, Samira (Jenny Rachman). Dalam situasi penuh ketegangan ini, Samira ingin bertemu dengan Zalina untuk melakukan “tabayyun,” sebuah dialog terbuka yang bertujuan untuk memahami lebih dalam.
Semakin mendalam alur cerita, terungkap bahwa Zalina memiliki masa lalu yang kelam. Keterpurukan dan rahasia yang mengikutinya menjadi rintangan besar dalam hubungan antara Zalina dan Arlo. Film ini menggambarkan bagaimana masa lalu bisa membayangi kehidupan seseorang dan apakah cinta mampu mengatasi semua rintangan tersebut.
Dalam menghadapi tekanan sosial dan internal, film ini juga menggali tema besar mengenai penerimaan dan pengertian. Menghadapi stigma adalah salah satu titik fokus yang diangkat, terutama mengenai bagaimana masyarakat sering kali cepat menghakimi seseorang berdasarkan masa lalu tanpa memahami konteks yang mendasarinya.
Di tengah semua kesulitan itu, Zalina berupaya menemukan kebahagiaan dan stabilitas bagi dirinya dan Arka. Seyogianya, perjalanan ini bukan hanya tentang cinta, tetapi juga tentang pengorbanan dan penerimaan diri. Pesan penting yang tersirat dalam film ini mengajak penonton untuk lebih memahami arti dari ‘tabayyun,’ yaitu mencari pemahaman sebelum menjatuhkan penilaian.
Seiring mendekatnya tanggal rilis, antisipasi terhadap film “Tabayyun” semakin meningkat. Penonton tidak sabar menantikan bagaimana kisah ini akan berkembang dan bagaimana Titi Kamal sebagai Zalina akan menampilkan perjalanan emosional yang kompleks.
Kemampuan film ini untuk menggugah perasaan dan menggambarkan realitas sosial dengan nuansa yang menyentuh hati diharapkan akan menarik perhatian para penonton, sekaligus memberikan pencerahan tentang pentingnya saling memahami. “Tabayyun” dapat diharapkan sebagai salah satu film yang dapat menyentuh hati dan pikiran banyak orang.