
Film drama komedi “Anora” garapan sutradara Sean Baker meraih kesuksesan besar di ajang Academy Awards ke-97 yang digelar pada Minggu malam, 2 Maret 2025. Film ini berhasil membawa pulang lima penghargaan, termasuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Skenario Asli, dan Penyuntingan, seluruhnya dimenangkan oleh Baker. Selain itu, Mikey Madison juga diakui sebagai Aktris Terbaik atas perannya dalam film ini.
Kemenangan “Anora” yang meraih empat penghargaan sekaligus menandai momen bersejarah bagi Sean Baker, yang kini menyamai rekor perolehan Oscar terbanyak dalam satu tahun yang sebelumnya dipegang oleh Walt Disney. Hal ini menggambarkan kualitas luar biasa dari film tersebut yang telah mendapatkan perhatian luas di industri perfilman internasional.
Sebelum mengukir prestasi di Oscar, “Anora” telah ditayangkan perdana di Festival Film Cannes ke-77 pada 21 Mei 2024. Di festival bergengsi itu, film ini tidak hanya mendapatkan pujian dari para kritikus, tetapi juga memenangkan penghargaan tertinggi, Palme d’Or. Penayangan Cannes menjadi langkah awal kesuksesan film ini sebelum dirilis secara luas di bioskop AS pada 18 Oktober 2024 oleh rumah produksi Neon. Sayangnya, film ini tidak ditayangkan di Indonesia, yang menjadi perhatian banyak penggemar film Tanah Air.
Sinopsis “Anora” mengisahkan kehidupan seorang pekerja seks bernama Anora “Ani” Mikheeva, yang berusia 23 tahun dan tinggal di Brighton Beach, kawasan yang terkenal sebagai komunitas Rusia-Amerika di Brooklyn, New York City. Ani, seorang penari telanjang, hidup dalam lingkungan yang penuh tantangan dan merindukan cinta sejati.
Kisah dimulai ketika Ani diperkenalkan kepada Ivan “Vanya” Zakharov, putra manja dari seorang oligarki Rusia, Nikolai Zakharov. Vanya hanya menghabiskan waktu untuk berpesta dan bermain game, menjadikannya sosok yang kekanak-kanakan dan tidak bertanggung jawab. Dalam upayanya untuk mencari seseorang yang dapat berbahasa Rusia, Vanya akhirnya menyewa Ani dengan membayar US$15.000 untuk tinggal bersamanya selama seminggu.
Namun, perjalanan mereka mengambil arah yang tak terduga saat Vanya melamar Ani secara tiba-tiba selama perjalanan ke Las Vegas. Momen seperti Cinderella ini membuat Ani meragukan niat Vanya, tetapi ia akhirnya setuju untuk melakukan kawin lari di sebuah kapel pernikahan. Setelah itu, Ani meninggalkan pekerjaannya dan pindah ke rumah besar Vanya.
Kehidupan baru Ani tidak berlangsung mulus. Ketika orang tua Vanya mengetahui tentang pernikahan mereka, mereka tidak terima dan mencoba membatalkan hubungan tersebut. Ani mulai menyadari bahwa Vanya menikahinya bukan karena cinta, melainkan untuk mendapatkan izin tinggal di AS. Melihat ketidakdewasaan Vanya dan pengaruh besar keluarganya, Ani dengan berat hati setuju untuk membatalkan pernikahan tersebut.
Film “Anora” berhasil menggabungkan elemen drama dan komedi dengan sentuhan cerita cinta yang kompleks. Melalui kisah Ani dan Vanya, Sean Baker menyoroti tema ketidakpastian, cinta, dan pencarian jati diri di tengah berbagai tantangan yang dihadapi. Kreasi ini menunjukkan kemampuan Baker dalam menyampaikan pesan yang dalam melalui gaya narasi yang unik dan menghibur.
Dengan penghargaan yang diraih dan perhatian luas dari publik, “Anora” tidak hanya menjadi film yang menghibur, tetapi juga sebuah karya seni yang memicu refleksi dan diskusi tentang cinta dan ketidakadilan sosial. Kesuksesan ini membuktikan bahwa film yang diangkat dari kisah sehari-hari bisa menghasilkan dampak yang luar biasa jika disampaikan dengan cara yang tepat. “Anora” menjadi salah satu film yang akan diingat dalam sejarah festival film dan penghargaan sinematik dunia.