Selalu Beser Malam-Malam? Ini 9 Penyebab yang Harus Anda Tahu!

Sering buang air kecil, atau beser, dikenal sebagai gejala yang banyak ditemui dan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama jika terjadi pada malam hari. Jika Anda mendapati diri Anda terbangun beberapa kali di malam hari hanya untuk ke toilet, penting untuk mencari tahu penyebab dibalik kondisi ini.

Secara umum, frekuensi buang air kecil yang normal berkisar antara 4 hingga 8 kali dalam sehari. Namun, asupan cairan yang berlebihan, konsumsi kafein, atau minum banyak sebelum tidur dapat meningkatkan frekuensi ini. Namun, jika frekuensi buang air kecil meningkat tanpa alasan yang jelas, mungkin ada masalah kesehatan yang mendasarinya. Berikut adalah sembilan penyebab yang perlu diwaspadai:

  1. Infeksi Saluran Kemih (ISK): ISK adalah penyebab umum dari buang air kecil yang berlebihan. Bakteri yang menyerang saluran kemih akan menyebabkan peradangan, mengganggu kemampuan kandung kemih untuk menahan urine. Gejala ISK dapat meliputi demam, nyeri perut, dan sakit pinggang.

  2. Kandung Kemih Terlalu Aktif: Dikenal sebagai overactive bladder, kondisi ini menyebabkan kandung kemih berkontraksi berlebihan meski belum penuh. Penderita sering merasakan dorongan mendesak untuk berkemih dan kerap terbangun di malam hari.

  3. Infeksi Ginjal: Biasanya terjadi sebagai komplikasi dari ISK. Gejala meliputi demam, nyeri punggung, dan adanya sensasi sakit atau terbakar saat berkemih.

  4. Batu Ginjal: Satu dari banyak gejala batu ginjal adalah keinginan untuk berkemih yang sering. Penderita juga dapat mengalami mual, muntah, dan urine yang berdarah.

  5. Kehamilan: Selama trimester pertama, wanita sering merasa perlu buang air kecil lebih sering. Rahim yang berkembang dapat menekan kandung kemih, menyebabkan frekuensi berkemih yang lebih tinggi.

  6. Diabetes: Seringkali, buang air kecil menjadi tanda awal diabetes. Ketika kadar glukosa dalam darah tinggi, tubuh berusaha membuang kelebihan glukosa melalui urine, sehingga meningkatkan frekuensi buang air kecil.

  7. Pembesaran Prostat (BPH): Pada pria, pembesaran prostat dapat menekan uretra, menjadikan dinding kandung kemih lebih sensitif. Hal ini dapat menyebabkan kandung kemih menjadi lebih aktif meskipun hanya sedikit urine yang ditampung.

  8. Efek Samping Obat Diuretik: Obat-obatan ini digunakan untuk mengeluarkan cairan berlebih dari tubuh dan sering diberikan kepada pasien dengan tekanan darah tinggi. Pemakaian diuretik akan meningkatkan frekuensi buang air kecil.

  9. Divertikulitis: Penyakit ini adalah infeksi pada divertikula di usus besar. Gejalanya meliputi nyeri perut kiri bawah dan sering buang air kecil.

Selain itu, faktor lain seperti gangguan saraf, stroke, dan kecemasan juga bisa berkontribusi pada peningkatan frekuensi berkemih. Jika Anda mengalami buang air kecil yang terlalu sering, penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.

Penting untuk diingat bahwa penanganan kondisi ini harus disesuaikan dengan penyebabnya. Jika frekuensi buang air kecil disebabkan oleh kondisi medis seperti diabetes, pengobatan akan difokuskan pada pengendalian kadar gula darah. Jika disebabkan oleh kandung kemih yang terlalu aktif, beberapa metode seperti latihan kandung kemih dan senam Kegel bisa membantu.

Dengan demikian, penting untuk tidak mengabaikan gejala ini. Jika sering buang air kecil terasa mengganggu, baik di siang maupun malam hari, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan agar dapat ditangani secara efektif dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Berita Terkait

Back to top button