
Samsung Electronics baru-baru ini mengungkapkan bahwa kebijakan tarif baru yang diterapkan oleh Amerika Serikat tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap bisnis televisi mereka. Hal ini disampaikan oleh Yong Seok-woo, Presiden Bisnis Tampilan Visual Samsung, dalam sebuah pernyataan resmi yang dilansir oleh Reuters pada Senin (7/4/2025). Menurut Yong, sebagian besar televisi yang dijual di pasar Amerika Utara diproduksi di Meksiko, yang membuat perusahaan asal Korea Selatan ini relatif terlindungi dari tarif tersebut.
Kebijakan tarif baru yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump mencakup tarif dasar sebesar 10% pada produk tertentu. Namun, Meksiko sebagai lokasi utama produksi televisi Samsung, sebagian besar terhindar dari dampak tarif tersebut. Meksiko tidak hanya menjadi basis produksi utama, tetapi juga terhindar dari tarif timbal balik yang lebih tinggi yang dikenakan kepada banyak mitra dagang lainnya. Sementara itu, Korea Selatan, negara asal Samsung, dikenakan tarif sebesar 25%, dan China menghadapi tarif yang lebih besar lagi, mencapai 54%.
Meskipun Samsung relatif aman dari dampak langsung kebijakan tarif ini di sektor televisi, perusahaan tetap berkomitmen untuk memonitor dan menyesuaikan strategi produksinya di sekitar 10 basis produksi global mereka. “Kami terus memantau keadaan dan siap untuk menyesuaikan strategi jika diperlukan,” ujar Yong. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tetap bersikap proaktif dalam menghadapi potensi perubahan pasar yang mungkin timbul akibat kebijakan tarif yang tidak terduga.
Namun, dampak kebijakan tarif AS tidak hanya terbatas pada bisnis televisi. Samsung juga harus bersiap menghadapi konsekuensi di sektor-sektor lain seperti cip memori dan smartphone. Beberapa analis memprediksi bahwa permintaan untuk produk-produk tersebut dapat mengalami penurunan, terutama mengingat persaingan yang semakin ketat di pasar global. Samsung kini harus menghadapi tantangan dari produsen asal Tiongkok, seperti TCL dan Hisense, yang juga berupaya merebut pangsa pasar dalam industri televisi.
Kekhawatiran investor akan kebijakan tarif AS juga berpengaruh terhadap nilai saham Samsung Electronics, yang mengalami penurunan sebesar 4,3% pada hari Senin. Penurunan ini mencerminkan aksi jual yang lebih luas di pasar global, di mana ketidakpastian kebijakan tarif menjadi salah satu faktor utama yang memicu kerugian bagi banyak perusahaan.
Dalam konteks yang lebih luas, ketegangan perdagangan antara AS dan mitra dagangnya, termasuk China dan Korea Selatan, menunjukkan bahwa kebijakan tarif dapat memiliki dampak yang meluas dan tak terduga. Banyak perusahaan teknologi, termasuk Samsung, harus terus beradaptasi dengan lingkungan perdagangan yang berubah-ubah. Samsung telah menunjukkan ketahanan yang signifikan, tetapi tantangan tetap ada di depan mata, terutama dalam menjaga daya saing di pasar global yang kompetitif.
Berdasarkan laporan ini, masa depan bisnis televisi Samsung di pasar Amerika Utara bisa dibilang cukup aman untuk saat ini, tetapi tantangan di sektor lainnya serta kompetisi yang semakin ketat dari produsen lain harus tetap diwaspadai. Samsung Electronics harus terus berinovasi dan menyesuaikan strategi mereka untuk tetap menjadi pemimpin pasar di tengah perubahan kebijakan dan dinamika industri yang terus berubah.