
Saham Sinarmas Land mengalami lonjakan signifikan pada perdagangan di Bursa Singapura setelah perusahaan mengumumkan tawaran privatisasi dari Lyon Investments, yang merupakan entitas yang dikendalikan oleh keluarga miliarder Indonesia, Widjaja. Pada hari Jumat (28/3), saham Sinarmas Land melonjak sebesar 23,6 persen menjadi S$0,34, setelah sebelumnya diperdagangkan pada harga S$0,275. Lonjakan ini mencerminkan minat investor yang tinggi terhadap tawaran privatisasi tersebut, di mana 3,8 juta saham berpindah tangan dalam proses perdagangan.
Tawaran privatisasi yang diajukan oleh Lyon Investments adalah penawaran tunai sukarela tanpa syarat sebesar S$0,31 per saham. Keseluruhan penawaran ini menilai nilai pasar Sinarmas Land sebesar S$1,32 miliar. Menurut data, harga penawaran tersebut memberikan premi 12,7 persen dibandingkan dengan harga terakhir saham yang diperdagangkan sebelum pengumuman, serta premi sebesar 17,1 persen, 5,6 persen, dan 14,6 persen atas harga rata-rata tertimbang volume saham selama satu, tiga, dan dua belas bulan terakhir.
Keluarga Widjaja, yang saat ini memiliki sekitar 70,3 persen dari total saham Sinarmas Land, berinisiatif untuk menghapus perusahaan dari daftar publik di Bursa Singapura. Langkah ini menandai pergeseran dalam strategi perusahaan yang saat ini berfokus pada peningkatan kinerja dan nilai bagi para pemegang saham. Meskipun tawaran tersebut diterima dengan positif oleh pasar, terdapat catatan bahwa harga penawaran masih berada pada diskon sebesar 73,9 persen terhadap nilai aset bersih Sinarmas Land, yang tercatat sebesar S$1,19 per saham per 30 Juni 2024.
Setelah pengumuman privatisasi pada Kamis (27/3), perdagangan saham Sinarmas Land sempat dihentikan pada tanggal 25 Maret sebelum dibuka kembali pada malam pengumuman privatisasi. Ini menunjukkan respon cepat perusahaan dalam mengkomunikasikan informasi penting kepada publik, serta upaya untuk menjaga transparansi kepada para investor.
Adanya tawaran privatisasi ini juga mencerminkan trend yang lebih luas di mana sejumlah perusahaan berkapitalisasi besar di Asia berusaha untuk mendorong efisiensi operasional dan meningkatkan nilai pemegang saham dengan cara keluar dari pasar publik. Meningkatnya aksi jual saham di kalangan perusahaan yang serupa menunjukkan perlunya adaptasi dalam strategi perusahaan dalam menghadapi dinamika pasar yang semakin kompetitif.
Bursa Singapura sebagai tempat di mana Sinarmas Land terdaftar, merupakan salah satu infrastruktur pasar sekuritas dan derivatif terbesar di Asia, menawarkan ekuitas, pendapatan tetap, mata uang, dan pasar komoditas dengan standar peraturan yang tinggi. Sinarmas Land sebagai pengembang properti terkemuka di Singapura, telah menjadi salah satu pemain utama di sektor ini, dan langkah privatisasi dapat memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk fokus pada pengembangan tanpa tekanan publik yang sering kali menyertai perusahaan yang terdaftar.
Dengan adanya tawaran ini, analis pasar akan mengawasi lebih lanjut perkembangan yang mungkin terjadi terkait proses privatisasi ini, serta dampaknya terhadap kinerja jangka panjang Sinarmas Land dalam industri properti. Lonjakan harga sahamnya mencerminkan harapan dan kepercayaan investor terhadap potensi pertumbuhan dan perbaikan yang dapat dilakukan di bawah kepemilikan privat.
Secara keseluruhan, langkah privatisasi Sinarmas Land oleh keluarga Widjaja menandai fase baru bagi perusahaan yang berfokus untuk menciptakan nilai lebih bagi pemegang saham, sekaligus beradaptasi dengan tuntutan dan dinamika pasar yang terus berubah.