RUPST Bank Mandiri Setujui Buyback Saham Rp1,17 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) telah mendapatkan persetujuan untuk melakukan pembelian kembali saham atau buyback senilai Rp1,17 triliun. Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung di Plaza Mandiri, Jakarta, pada Selasa, 25 Maret 2025. Program buyback ini bertujuan untuk menyeimbangkan kondisi pasar dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap nilai saham perseroan.

Manajemen Bank Mandiri menyatakan bahwa buyback saham yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilakukan seiring dengan rencana pengalihan saham hasil buyback sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Sebagai upaya untuk memperkuat keyakinan terhadap nilai jangka panjang dan prospek saham yang dimiliki perseroan, maka Bank Mandiri melaksanakan program buyback,” jelas manajemen dalam RUPST.

Dana untuk melakukan buyback berasal dari kas internal perseroan. Ini mencakup biaya pembelian kembali saham, komisi pedagang perantara, serta biaya lain yang berkaitan dengan pelaksanaan program buyback. Manajemen memastikan bahwa langkah ini diambil sebagai respons terhadap kondisi pasar dan untuk memberikan sinyal positif kepada investor.

Rincian pelaksanaan buyback adalah sebagai berikut:

  1. Total Nilai Buyback: Rp1,17 triliun
  2. Sumber Dana: Kas internal perseroan
  3. Waktu Pelaksanaan: Paling lambat 12 bulan setelah tanggal RUPST
  4. Metode Buyback: Dapat dilakukan melalui BEI maupun di luar BEI, baik secara bertahap maupun sekaligus

Dalam RUPST yang sama, Bank Mandiri juga memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp43,5 triliun. Pembagian dividen tersebut setara dengan 78% dari laba bersih perusahaan sebesar Rp55,78 triliun untuk tahun lalu. Dengan demikian, nilai dividen per saham pada tahun buku 2024 adalah sekitar Rp466,18. Ini adalah peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan rasio dividen sebelumnya, di mana dividen untuk tahun buku 2023 hanya diukur sebesar 60% dari laba bersih, setara dengan Rp33,03 triliun.

Rasio dividen yang lebih tinggi pada tahun ini menunjukkan komitmen Bank Mandiri terhadap para pemegang saham dan kepercayaan dalam kinerja keuangan perusahaan yang solid. “Sebesar Rp43,51 triliun atau sebesar Rp466,18 per saham ditetapkan sebagai dividen tunai,” ungkap manajemen dalam rapat tersebut.

Keputusan untuk melakukan buyback dan pembagian dividen ini menjadi sorotan pasar dan memberikan sinyal positif bagi para investor. Hal ini mencerminkan keyakinan manajemen terhadap prospek pertumbuhan dan stabilitas finansial Bank Mandiri di masa mendatang. Dengan pelaksanaan kedua langkah strategis ini, diharapkan Bank Mandiri dapat memperkuat posisinya di industri perbankan Indonesia dan terus memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.

Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan likuiditas saham dan menarik minat investor di tengah kondisi pasar yang berfluktuasi. Sejalan dengan itu, para analis memprediksi bahwa buyback dapat meningkatkan harga saham BMRI sebagai respons terhadap ketidakpastian pasar dan menguatkan posisi perusahaan di mata para investor.

Bank Mandiri tampaknya terus berkomitmen untuk memelihara hubungan baik dengan pemegang saham sembari menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menghadapi tantangan ke depan. Dengan berbagai inisiatif yang diambil, perseroan berharap dapat menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi semua pemangku kepentingan.

Berita Terkait

Back to top button