Ruben Onsu, seorang publik figur dan ayah dari tiga anak, semakin menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat iman sebagai seorang muslim. Sejak resmi menjadi mualaf sebelum Lebaran 2025, Ruben berkomitmen untuk lebih memperdalam ibadah, termasuk menunaikan salat lima waktu dengan konsisten. Menariknya, Ruben juga telah membangun musala sendiri, yang mencerminkan dedikasinya dalam menjalani kehidupan religius.
Baru-baru ini, saat dijumpai di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Ruben mengungkapkan keinginannya untuk berangkat ke Tanah Suci. “Aamiin ya Allah, mudah-mudahan kalau ada rezkinya. Siapa sih yang enggak mau ke Tanah Suci?” tuturnya saat menyampaikan harapannya untuk menunaikan umrah dan haji. Pernyataan tersebut menunjukkan betapa besar keinginan Ruben untuk melaksanakan salah satu rukun Islam yang sangat diidamkan oleh setiap muslim.
Ruben mengungkapkan bahwa ia telah memeluk Islam sebelumnya, tetapi memilih untuk merahasiakannya hingga bulan Ramadan agar tidak mengganggu fokus ibadahnya. “Kalau banyak yang bilang ‘wah ini baru masuk Islam saat Lebaran’ salah, sudah dari sebelumnya. Tapi saya baru rilis itu supaya saya bisa fokus ibadahnya,” ungkap Ruben. Dengan langkah tersebut, ia ingin menekankan pentingnya konsentrasi dalam beribadah selama bulan suci.
Kedalaman iman Ruben Onsu bukanlah hal yang datang tiba-tiba. Sejak empat tahun lalu, ia aktif mempelajari agama Islam, dengan pendampingan dari Habib Usman bin Yahya, suami artis Kartika Putri. Dalam proses pembelajaran tersebut, Ruben merasa mendapatkan banyak pencerahan. “Segala pertanyaan-pertanyaan saya dijawab sama habib tanpa menyakiti tanpa menyudutkan dan itu proses yang pas buat saya,” ungkapnya, menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam sebelum mengambil langkah penting seperti menjadi mualaf.
Ruben Onsu tidak hanya merasakan perdamaian dalam menjalani kehidupannya sebagai seorang muslim, tetapi ia juga membagikan pengalaman spiritualnya kepada publik. Dalam salah satu unggahan di Instagram pada 31 Maret 2025, ia mengekspresikan keteguhan hati saat mengucapkan dua kalimat syahadat. “Sebagai manusia yang tak luput dari salah, saya berusaha untuk selalu memperbaiki diri. Semua keputusan ini sudah saya pikirkan lama dan tidak ada kaitannya dengan rumah tangga yang pernah saya jalani,” tulisnya, menegaskan alasan di balik pilihannya untuk memeluk Islam.
Keberanian Ruben untuk berbagi perjalanan spiritualnya dengan publik tidak hanya menjadi sorotan, tetapi juga menginspirasi banyak orang. Ia menjadi salah satu artis yang mampu menunjukkan bahwa mualaf dapat hidup dengan harmonis dan istiqomah dalam menjalankan agama. Selain itu, ia juga sudah berlatih menjadi imam, bahkan pernah memimpin salat untuk teman sesama artis seperti Desy Ratnasari.
Ruben Onsu menilai bahwa pengalaman menjadi mualaf adalah perjalanan yang indah, di mana ia menemukan ketenangan dan keindahan dalam ajaran Islam. Ia berharap dapat terus belajar dan meningkatkan iman serta amal ibadahnya. Dengan tekad yang kuat, harapan untuk umrah dan haji menjadi langkah selanjutnya dalam perjalanan spiritualnya.
Dalam konteks yang lebih luas, perjalanan spiritual Ruben Onsu merefleksikan perjalanan banyak orang yang memutuskan untuk memeluk agama baru. Keputusan tersebut seringkali bukanlah hal yang sederhana, melainkan hasil dari pencarian yang mendalam dan pembelajaran yang intens. Dengan keterbukaan hatinya untuk belajar dan beramal, Ruben Onsu menunjukkan bahwa menemukan keyakinan adalah proses yang dapat dipahami dan dihargai oleh siapa saja.
