Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, menampilkan ekspresi ketidakpuasan yang jelas atas kondisi yang dihadapinya menjelang jeda internasional bulan Maret ini. Dalam sebuah pernyataan, Amorim mengungkapkan bahwa timing FIFA Matchday ini sangat tidak sesuai, terutama mengingat timnya baru saja menemukan kembali momentum positif setelah mengalahkan Leicester City dengan skor 3-0.
Amorim merasa frustrasi, terutama karena striker Rasmus Hojlund baru saja mengakhiri puasa golnya dalam pertandingan tersebut. Dalam laga yang berlangsung di King Power Stadium itu, Hojlund bersama dengan Alejandro Garnacho dan Bruno Fernandes berhasil mencetak gol bagi United. Momen kebangkitan Hojlund sangat dinanti, setelah tiga bulan tanpa gol, dan Amorim yakin hal ini dapat meningkatkan kepercayaan diri pemain tersebut. Namun, kegembiraan ini harus terpenggal oleh jeda internasional yang akan datang.
"Itu gol yang sulit, kontrol yang sulit dengan kaki kanan. Sayangnya, kami harus berhenti karena pertandingan tim nasional," kata Amorim, menyesali bahwa momentum tim harus terhenti. Ia menambahkan, "Tapi dia akan kembali dengan kepercayaan diri. Ini baru satu kemenangan tandang dan kami harus terus melanjutkannya setelah kembali."
Dalam kemenangan melawan Leicester, Amorim juga menyadari momen kurang menyenangkan ketika pemain muda Ayden Heaven terpaksa ditarik keluar karena cedera. Keberhasilan tim di tengah kelelahan yang ditimbulkan oleh jadwal yang padat membuat Amorim merasa timnya pantas mendapatkan hasil positif ini. "Setelah dua pekan dengan banyak pertandingan, saya rasa mereka pantas mendapatkan kemenangan ini," ungkapnya.
Kondisi Pemain dan Harapan Jelang Jeda Internasional
Meski tim berhasil meraih tiga poin, Amorim tetap mengkhawatirkan kondisi fisik pemain. Ia menekankan bahwa meski Hojlund dan Garnacho sudah menunjukkan performa bagus, perkembangan tim masih jauh dari harapan para penggemar. "Kami masih jauh dari apa yang mereka inginkan untuk klub ini," lanjutnya. Ini menunjukkan ambisi Amorim untuk terus memperbaiki kualitas permainan serta hasil yang didapat oleh tim.
Jeda internasional juga membuat beberapa pemain terkena dampaknya, dengan cedera yang dialami Heaven menambah beban tim yang sudah dilanda krisis pemain bertahan. Dengan beberapa pilar bertahan seperti Jonny Evans, Harry Maguire, Lisandro Martinez, dan Leny Yoro absen karena cedera, Amorim harus pintar-pintar melakukan rotasi di lini belakang. Situasi ini mengharuskan Amorim untuk lebih teliti dalam penanganan pemain muda dan mengoptimalkan sisa skuat yang ada.
"Dia [Heaven] masih sangat muda, dan terkadang sulit bagi pemain seusianya untuk mengungkapkan secara jelas apa yang mereka rasakan. Namun, dia sudah lebih tenang sekarang. Kami tentu berharap ini bukan cedera yang serius," jelas Amorim mengenai kondisi Heaven. Pelatih asal Portugal ini tetap optimis dan berharap dapat melakukan evaluasi lebih lanjut agar tim bisa kembali beraksi dengan kekuatan penuh usai jeda internasional.
Keberhasilan tim di pertandingan sebelumnya tentu memberikan harapan dan kepercayaan diri lebih bagi para pemain, khususnya Hojlund dan Garnacho yang sedang berada dalam performa terbaik. Namun, kedatangan jeda internasional yang datang tidak tepat waktu ini tampaknya menjadi tantangan tersendiri bagi Amorim dan timnya untuk mempertahankan momentum positif tersebut.
Sementara para pemain kembali ke negara masing-masing untuk membela tim nasional, harapan kini tertuju pada bagaimana mereka akan beradaptasi saat kembali ke Manchester United. Dengan pertandingan yang akan datang setelah jeda internasional, Amorim diharapkan dapat mengembalikan ritme dan fokus tim, serta mempersiapkan mereka untuk bersaing di level tertinggi.