Revolusi Pemanfaatan AI di Alat Buatan USG Lokal untuk Diagnosa Akurat

GE Healthcare baru-baru ini meluncurkan dua alat kesehatan ultrasonografi (USG) buatan lokal, yaitu LOGIQ™ Totus dan Vivid™ S70N Dimension. Peluncuran ini merupakan hasil kerja sama dengan PT PCI Elektronik Internasional yang berlokasi di Batam, dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan deteksi dini serta pemerataan layanan diagnostik di seluruh Indonesia. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, penyakit tidak menular—seperti jantung, stroke, dan kanker—menyebabkan sekitar 75% kematian di Indonesia, sehingga penggunaan teknologi USG yang tepat sangat penting dalam penanganan dan diagnosis dini penyakit-penyakit tersebut.

Kriswanto Trimoeljo, CEO GE HealthCare Indonesia, dalam acara konferensi pers yang diadakan di Jakarta merinci, “Sebagai teknologi non-invasif, aman, dan efisien, teknologi ultrasound berperan penting dalam mendeteksi serta menangani penyakit-penyakit ini sejak dini, mulai dari fasilitas layanan primer hingga tingkat rujukan.” Kedua alat USG ini telah mendapatkan Izin Edar Alat Kesehatan Dalam Negeri (AKD) dari Kementerian Kesehatan serta sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari Kementerian Perindustrian dengan tingkat TKDN sebesar 26% hingga 27%.

Diversifikasi penggunaan teknologi USG dalam kedokteran modern terutama berfokus pada peningkatan akurasi dan kecepatan diagnosa. Saat ini, teknologi ultrasound tidak hanya digunakan sebagai alat diagnosis, tetapi juga mendukung pengambilan keputusan klinis secara real-time. Penggunaan alat ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas serta kualitas layanan medis di seluruh Indonesia.

Salah satu inovasi penting dalam perkembangan alat-alat USG adalah pemanfaatan kecerdasan buatan (AI). Prof. Rosy Setiawati, Ketua Kolegium Radiologi Indonesia dan Guru Besar Radiologi di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, menjelaskan bahwa integrasi AI dalam teknologi ultrasound memberikan beberapa keunggulan. AI memungkinkan pengolahan data pencitraan secara otomatis sehingga dokter dapat lebih cepat dan akurat dalam mengidentifikasi kelainan atau anomali. “Algoritma AI juga mendukung pengambilan keputusan klinis berbasis data, yang dapat mengurangi potensi kesalahan manusia,” paparnya.

Dalam bidang kardiologi, teknologi USG telah mengalami kemajuan pesat, khususnya dalam penggunaan teknik ekokardiografi. Teknik ini memberikan visualisasi menyeluruh terhadap struktur jantung secara real-time dan non-invasif. Dengan dukungan AI, ekokardiografi mampu memberikan data yang lebih akurat, sehingga sangat membantu dalam mendeteksi kelainan jantung sejak tahap awal dan merencanakan intervensi medis secara lebih tepat.

Dr. Ario Soeryo Kuncoro, Ketua Perhimpunan Echocardiography Indonesia dari Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, menegaskan pentingnya ekokardiografi dalam deteksi serta penanganan penyakit jantung. “Teknologi seperti 3D imaging dan 4D transesophageal echocardiography, yang diperkuat oleh AI, perlu dimanfaatkan lebih maksimal agar dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan menyelamatkan nyawa,” ujarnya.

Sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan layanan kesehatan di Indonesia, GE HealthCare berharap inovasi dalam alat USG dapat membantu meningkatkan akses produk berkualitas global di berbagai fasilitas kesehatan. Upaya ini sejalan dengan kebutuhan mendesak untuk memperkuat layanan diagnostik di seluruh negeri, khususnya di daerah-daerah yang kurang terlayani. Dengan adanya alat-alat canggih yang dapat diakses secara lebih luas, harapannya adalah penanganan penyakit dapat dilakukan lebih awal, sehingga angka kematian akibat penyakit tidak menular bisa ditekan secara signifikan.

Berita Terkait

Back to top button