
Teknologi genomik saat ini menjadi sorotan utama dalam dunia kesehatan, berpotensi menghadirkan revolusi dalam deteksi dini penyakit dan personalisasi terapi. Genomik, menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), adalah studi mengenai keseluruhan rangkaian gen (genom) suatu organisme, serta interaksi gen dengan lingkungan. Dengan disiplin yang mencakup teknik laboratorium dan bioinformatika, genomik membantu membongkar struktur DNA, memahami evolusi genom, dan menawarkan kemungkinan penyuntingan gen.
Awal tahun 2000-an menyaksikan pencapaian signifikan dalam bidang ini, termasuk publikasi genom manusia referensi pertama. Pencapaian ini membuka jalan bagi temuan baru dalam penyakit, termasuk pengembangan terapi yang bergantung pada informasi genetik individu. Terkini, inovasi seperti farmakogenomik—yang mempelajari respons individu terhadap obat—memberikan harapan baru dalam pengobatan yang lebih terarah. Penemuan ‘pangenome’ manusia pertama juga menandai langkah maju dalam memahami keragaman genetik dan dampaknya terhadap kesehatan manusia.
Salah satu pemimpin di bidang ini, CEO PathGen Dr. Susanti, menyatakan bahwa meskipun potensi genomik sangat besar, Indonesia masih menghadapi tantangan signifikan. “Keterbatasan sumber daya manusia terlatih dan infrastruktur yang kurang memadai menjadi hambatan besar,” tuturnya. Susanti menambahkan bahwa genomik bukan hanya inovasi, tetapi juga kebutuhan strategis bagi sistem kesehatan Tanah Air. Ia berharap Indonesia tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga produsen pengetahuan dan teknologi genomik yang berdampak.
Untuk mendorong ekosistem riset dan inovasi di bidang kesehatan, PathGen menginisiasi Medical Genomics Summit 2025, yang akan berlangsung pada 2-3 Mei 2025, di RS Kanker Dharmais, Jakarta. Forum ini digagas untuk mempertemukan ilmuwan dari dalam dan luar negeri. “Kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat pengembangan ekosistem genomik yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia,” ujar Susanti.
Summit ini diharapkan dapat menghubungkan berbagai pemangku kepentingan—peneliti, dokter, regulator, dan industri—untuk bersama-sama berbagi pengetahuan dan menjajaki kerja sama. Menurut Susanti, “Kami ingin menghubungkan pengetahuan global dengan potensi lokal, karena genomik adalah masa depan layanan kesehatan.”
PathGen, yang telah mengembangkan produk diagnostik berbasis PCR dan teknologi digital, berperan penting dalam menjembatani dunia riset dengan industri. Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, tetapi juga menegaskan posisi Indonesia dalam revolusi teknologi genomik global.
Dengan semangat “Membawa Pulang Ilmu dan Jejaring Global”, summit ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan kemajuan di bidang genomik. Hal ini juga memfasilitasi kolaborasi lintas disiplin untuk mempercepat implementasi teknologi genomik dalam layanan kesehatan di Indonesia. Keterlibatan tokoh kunci dari berbagai sektor, baik nasional maupun internasional, menambah nilai strategis forum ini dalam memperkuat ekosistem kesehatan berbasis penelitian.
Melalui langkah-langkah ini, diharapkan teknologi genomik akan semakin mempercepat deteksi penyakit, meningkatkan efektivitas pengobatan, dan akhirnya memberikan akses kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat. Generasi masa depan diharapkan dapat merasakan manfaat dari inovasi ini, dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu yang terdepan dalam penerapan teknologi genomik di dunia kesehatan.