
Investor ternama asal Amerika Serikat, Raymond Thomas Dalio, baru-baru ini memberikan perhatian serius terhadap tantangan yang dihadapi Indonesia dalam upayanya mencapai status sebagai negara maju. Dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Dalio membahas pandangannya yang dituangkan dalam bukunya yang berjudul “The Changing World Order”. Ia mengemukakan bahwa perubahan dalam tatanan dunia sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI).
Dalio menegaskan bahwa AI merupakan salah satu penemuan teknologi paling signifikan dalam sejarah modern yang berpotensi mengubah berbagai sektor, termasuk pemerintahan dan ekonomi. Baik di tingkat makro maupun mikro, dampak AI diharapkan dapat meningkatkan efisiensi serta produktivitas, yang akan berujung pada pertumbuhan ekonomi yang lebih substansial.
Menanggapi pandangan Dalio tersebut, pendiri lembaga pemikir nonprofit Artificial Intelligence Implementation Initiative (AI3), Sony Subrata, menegaskan bahwa kunjungan Dalio ke Indonesia semakin memperkuat urgensi dalam penerapan AI di berbagai sektor. Sony berkomitmen untuk mendorong akselerasi adopsi teknologi AI oleh pemerintah dan sektor swasta.
“Kami di AI3 selalu mengingatkan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, untuk segera mengimplementasikan AI dalam sistem mereka. Teknologi AI yang tersedia saat ini sudah siap diadopsi dan dapat meningkatkan produktivitas serta efisiensi secara signifikan,” ungkap Sony Subrata dalam keterangannya pada Senin (10/03/2025) di Jakarta.
Sony menyoroti pentingnya kesiapan dan kesadaran akan penerapan AI, khususnya di tingkat kementerian, lembaga, dan sektor swasta. Untuk itu, AI3 beroperasi sebagai platform kolaboratif yang mempertemukan spesialis AI, akademisi, konsultan, dan pembuat kebijakan. Berbagai pihak ini bekerja sama untuk mengidentifikasi dan menerapkan teknologi AI terkini yang diharapkan dapat mengoptimalkan produktivitas, meningkatkan efisiensi, dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.
Dalio juga menyoroti tantangan yang harus dihadapi Indonesia, seperti perbaikan infrastruktur dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Menurutnya, jika Indonesia berhasil mengatasi tantangan ini dan dapat memanfaatkan potensi AI dengan sebaik-baiknya, maka negara ini akan memiliki peluang besar untuk mengalami lonjakan pertumbuhan dan mencapai status sebagai negara maju dalam waktu yang lebih cepat.
Dalam hal ini, penerapan AI diyakini bisa menjadi kunci dalam mempercepat proses transformasi tersebut. Implementasi AI di berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan diharapkan dapat menghasilkan layanan yang lebih efisien dan bermutu tinggi. Hal ini tentu menjadi tantangan dan peluang yang ingin dioptimalkan oleh Sony Subrata dan AI3 dalam mendukung Indonesia menuju era industri 4.0.
Berbagai studi menunjukkan bahwa negara-negara yang sukses dalam mengadopsi AI cenderung mengalami peningkatan daya saing global. Sony Subrata meyakini bahwa dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi, Indonesia dapat mengambil manfaat dari perkembangan teknologi yang cepat ini.
Dengan begitu, kehadiran Ray Dalio di Indonesia bisa dilihat sebagai sinyal positif bagi para pemimpin dan pengambil kebijakan untuk segera memprioritaskan integrasi AI dalam berbagai program dan kebijakan pembangunan. Sekali lagi, Sony mengingatkan ajakan untuk terus merangkul inovasi dan mempersiapkan langkah-langkah yang tepat agar Indonesia tidak tertinggal dalam era digital yang semakin maju ini.