
Tania Gomez, seorang influencer asal Swedia yang dikenal sebagai “Ratu Kokain Eropa,” akhirnya ditangkap setelah melarikan diri selama empat tahun. Penangkapannya terjadi di Lanzarote, Spanyol, setelah polisi mendapatkan informasi baru tentang keberadaannya. Dengan usia 33 tahun, Gomez kini menghadapi serangkaian tuduhan serius terkait perdagangan narkoba dan pencucian uang.
Tania Gomez pertama kali menjadi sorotan publik ketika pada tahun 2021, jaksa penuntut Swedia menuduhnya terlibat dalam penyelundupan ganja ke Swedia dan pengangkutan kokain dalam jumlah besar. Investigasi mengungkapkan bahwa pada Mei 2020, ia diduga menerima 10 kilogram kokain yang kemudian disimpan di rumahnya di Stockholm untuk diproses lebih lanjut sebelum dijual. Tindakan tersebut bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga menunjukkan keterlibatannya dalam jaringan perdagangan narkoba yang lebih besar.
Setelah masuk dalam daftar 50 buronan paling dicari oleh Europol pada tahun 2023, Tania Gomez berusaha mengelabui pihak berwenang. Sebelum melarikan diri, ia mengelola sebuah organisasi amal penyelamatan anjing bernama HundGärin di Stockholm. Namun, lembaga amal tersebut diduga digunakan sebagai kedok untuk aktivitas kriminalnya. Ini menunjukkan bagaimana Gomez memanfaatkan citranya sebagai sosok penyayang binatang untuk menutupi aktivitas ilegalnya.
Pihak berwenang Spanyol berhasil menemukan dan menangkap Gomez setelah memperoleh informasi baru tentang lokasi persembunyiannya di Tías, Lanzarote, pada 7 Februari 2025. Saat ini, Tania Gomez telah ditahan di penjara sementara dan menunggu proses hukum lebih lanjut, termasuk kemungkinan ekstradisi ke Swedia. Hal ini menambah tahap menarik dalam kasusnya yang telah menarik perhatian publik.
Dalam proses penyidikan, terungkap bahwa Tania Gomez tidak hanya berperan dalam perdagangan kokain, tetapi juga terlibat dalam organisasi kriminal besar yang berfungsi untuk mencuci hasil penjualan narkoba. Ia dituduh mengelola transaksi bernilai sekitar 1,8 juta kronor (sekitar 220.000 dolar AS) dan merangkum lebih dari empat juta kronor melalui satu kantor penukaran mata uang bernama World Exchange di Stockholm. Ini menunjukkan skala aktivitas kriminal yang dilakukannya dan alasan mengapa ia dianggap sebagai salah satu pelaku utama dalam jaringan perdagangan narkoba Eropa.
Gomez sempat menjalin kehidupan yang relatif normal dengan menjalankan organisasi amal sebelum ditangkap, namun hal ini berubah begitu pihak berwenang melacak jejaknya. Penangkapannya menjadi titik penting dalam upaya internasional memberantas perdagangan narkoba yang semakin meresahkan di Eropa.
Masyarakat kini menantikan langkah selanjutnya dari pihak berwenang, terutama mengenai keputusan pengadilan nasional Spanyol terkait permintaan ekstradisi yang akan membawanya kembali ke Swedia. Pengacara Tania Gomez diperkirakan akan mengajukan pembelaan untuk menghindari ekstradisi, namun dengan bukti yang ada, perjalanan hukum wanita ini akan menjadi sangat kompleks.
Kasus Tania Gomez menunjukkan bagaimana jaringan perdagangan narkoba mampu berjalan di balik aktivitas yang tampaknya sah, sekaligus menjadi peringatan tentang bahayanya kecanduan dan perdagangan narkoba di masyarakat. Penangkapan seperti ini diharapkan dapat menjadi langkah signifikan dalam memerangi kejahatan terorganisir yang merusak kehidupan banyak orang di Eropa.