
Perebutan gengsi antar tim di Manchester semakin memanas menjelang laga penting antara Manchester United dan Manchester City. Pertandingan yang sering disebut sebagai laga derbi ini tak hanya menjadi ajang penentuan siapa yang berhak menyandang status ‘raja’ di kota Manchester tetapi juga menjadi gambaran situasi di dalam tim yang sedang terjadi di Manchester United.
Marcus Rashford, salah satu pemain berbakat yang pernah menjadi andalan United, mendapati dirinya terpinggirkan. Di bawah asuhan pelatih Ruben Amorim, Rashford tidak menunjukkan sikap profesional yang diharapkan, sehingga Amorim memutuskan untuk mendudukkannya di bangku cadangan. Keputusan ini ironis mengingat bakat luar biasanya yang sempat bersinar di lapangan, namun justru diabaikan oleh pelatih saat ini.
Ruben Amorim, yang lebih dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan tegas, dinilai kurang sabar jika dibandingkan dengan pelatih terdahulu seperti Sir Alex Ferguson. Ferguson dikenal di kalangan penggemar Manchester United karena kesabarannya dalam membimbing pemain kontroversial seperti Eric Cantona dan Paul Gascoigne, yang meskipun memiliki masalah di luar lapangan, tetap mampu menunjukkan performa gemilang setelah mendapatkan pembinaan yang tepat. Berbeda dengan itu, Amorim tampaknya lebih memilih untuk menghukum Rashford ketimbang mencoba mengatasi masalahnya secara langsung.
Sebagai akibat dari situasi di Manchester United, Rashford akhirnya memutuskan untuk dipinjamkan ke Aston Villa pada jendela transfer Januari lalu. Di Villa, dibawah arah pelatih Unai Emery yang memberikan perhatian serta kepercayaan, Rashford mulai menemukan kembali performanya. Dalam dua pertandingan terakhir, ia berhasil mencetak gol dan memberikan kontribusi positif bagi tim. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penanganan yang tepat, Rashford mampu kembali tampil mengesankan setelah masa sulitnya di Old Trafford.
Dalam pertandingan antara Aston Villa dan Nottingham Forest yang akan datang, Rashford akan berhadapan dengan mantan rekannya, Anthony Elanga, yang juga mengalami nasib serupa di Manchester United namun kini bersinar di tim barunya. Pertarungan ini diprediksi akan seru karena kedua pemain berusaha membuktikan diri setelah dikeluarkan dari Manchester United.
Di sisi lain, Ruben Amorim menghadapi tantangan serius dengan keterbatasan skuad saat berhadapan dengan Manchester City. Tanpa beberapa pemain kunci, Amorim terpaksa menyesuaikan strategi dan memanfaatkan pemain yang tersedia. Kapten tim, Bruno Fernandes, akan berperan lebih fleksibel, bermain sebagai penyerang sayap untuk menutupi kekurangan yang ada. Meski timnya berada dalam tekanan, Amorim harus berusaha keras agar bisa mengamankan hasil positif dalam laga penting ini.
Manchester City, di bawah arahan Josep Guardiola, datang dengan kondisi yang lebih baik dan memanfaatkan momentum untuk meraih kemenangan. Meskipun peluang mereka untuk mempertahankan gelar juara semakin menipis, mereka masih memiliki harapan di ajang Piala FA yang bisa menjadi satu-satunya trofi yang mereka raih musim ini.
Secara keseluruhan, pertemuan antara Manchester United dan Manchester City bukan hanya sekadar pertandingan untuk meraih poin, tetapi juga merupakan cerminan dari tantangan yang dihadapi masing-masing pelatih dan bagaimana keputusan-keputusan yang diambil dapat mempengaruhi karier pemain. Bagi Rashford, ini adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa ia masih memiliki kualitas untuk bersinar di level tertinggi, sementara bagi Amorim, laga ini bisa menjadi titik tolak untuk menunjukkan kapasitas manajerialnya dalam mengatasi krisis yang ada di timnya.