
DPD Partai Gerindra Bali memberikan klarifikasi terkait viralnya bendera partai tersebut yang terlihat dalam pelantikan Ketua Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di Bali, Yosef Nahak. Sekretaris DPD Partai Gerindra Bali, I Kadek Budi Prasetya, yang akrab disapa Rambo, menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam kegiatan tersebut dan tidak mengetahui lokasi di mana video yang beredar itu diambil.
Dalam unggahan di Instagram resmi DPD Gerindra Bali, Rambo menyatakan, “Partai Gerindra tidak pernah berafiliasi dengan GRIB Jaya yang saat ini dipimpin oleh Hercules Rosario Marshal.” Pernyataan ini menegaskan posisi Gerindra yang enggan dihubungkan dengan ormas yang muncul ke publik belakangan ini.
Klarifikasi ini muncul setelah beredarnya video yang menunjukkan pelantikan kepengurusan GRIB Jaya di Bali dengan kehadiran Hercules dan bendera Partai Gerindra di latar belakang. Rambo mengamplifikasi bahwa meskipun Partai Gerindra berusaha menjalin hubungan baik dengan semua ormas di Bali, mereka tetap tidak memiliki afiliasi resmi dengan GRIB.
“Namun pada prinsipnya, apabila berkawan, Partai Gerindra di Bali berkawan dengan semua ormas yang ada di Bali. Semua ormas ini memiliki ideologi yang baik dan berlandaskan Pancasila,” tambahnya. Meskipun demikian, ia menegaskan kembali bahwa tidak ada afiliasi langsung antara Partai Gerindra dengan GRIB.
Secara terpisah, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Bali, Ngurah Wiryanatha, mengungkapkan bahwa GRIB Jaya tidak terdaftar secara resmi, karena belum mengajukan surat keterangan terdaftar (SKT) ke lembaga tersebut. “Sampai sekarang, GRIB belum ada mengajukan SKT ke Kesbangpol,” ujarnya.
Munculnya GRIB Jaya bertepatan dengan adanya perseteruan antara Hercules dan mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, yang terjadi setelah Hercules dihina oleh Gatot terkait pernyataannya tentang pakaian ormas yang menyerupai seragam tentara. Gatot juga merasa tersinggung oleh komentar Hercules terhadap Letjen (Purn) Sutiyoso.
Dalam konteks ini, Rambo berusaha menegaskan kembali bahwa pihaknya tidak memiliki keterkaitan langsung dengan kontroversi yang menghantui kepengurusan GRIB Jaya. Hal ini bukan hanya merupakan upaya untuk menjaga citra partai, tetapi juga untuk menghindari spekulasi yang mungkin merugikan.
Sementara itu, publik masih mengikuti perkembangan status GRIB Jaya, terutama mengingat posisi Hercules yang kontroversial. Persepsi masyarakat terhadap ormas ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk rekam jejak para pemimpin mereka dan hubungan dengan partai politik.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, seperti yang dinyatakan oleh Rambo, penting bagi Partai Gerindra untuk menjaga jarak yang jelas dengan organisasi-organisasi yang tidak memiliki hubungan resmi agar tidak merusak reputasi partai. Jalinan komunikasi dan persahabatan dengan berbagai ormas di Bali tetap ditekankan sebagai strategi untuk membangun citra positif di masyarakat.
Sementara itu, masyarakat di Bali berharap agar isu ini tidak berkepanjangan dan dapat diselesaikan dengan baik. Ke depan, pemahaman yang jelas mengenai posisi resmi Partai Gerindra dan hubungan mereka dengan GRIB Jaya menjadi penting, terutama menjelang pesta demokrasi yang akan datang.