
Tren “Kabur Aja Dulu” menjadi pembicaraan hangat di masyarakat Indonesia, khususnya di media sosial. Tagar #KaburAjaDulu mencerminkan keresahan dan kekecewaan sebagian warga terhadap situasi kehidupan di dalam negeri, mendorong banyak orang untuk mencari peluang hidup yang lebih baik di luar negeri. Merujuk pada data dari World Population Review, berikut adalah tujuh negara dengan tingkat kriminalitas rendah yang dapat menjadi alternatif tempat tinggal bagi mereka yang ingin merantau.
Islandia menduduki peringkat teratas sebagai negara teraman di dunia selama 15 tahun berturut-turut menurut Global Peace Index 2024. Dengan populasi yang relatif kecil dan minimnya ketegangan antar kelas sosial, Islandia menawarkan tingkat kriminalitas yang sangat rendah. Selain itu, negara ini menjamin kesetaraan antara pria dan wanita dalam upah, yang turut berkontribusi pada stabilitas sosial.
Negara kedua yang layak dipertimbangkan adalah Denmark. Dikenal sebagai negara teraman dan terbahagia, Denmark memiliki laporan keamanan yang positif dari warganya. Rata-rata, warga Denmark merasa aman dalam kehidupan sehari-hari, bahkan anak-anak. Kejujuran dan kepercayaan juga merupakan nilai-nilai utama di negara ini, sehingga korupsi jarang terjadi. Dukungan yang kuat dalam akses pendidikan dan layanan kesehatan menambah daya tarik Denmark sebagai tempat tinggal.
Selanjutnya, Irlandia juga tercatat sebagai negara dengan tingkat kejahatan yang rendah. Meskipun ada beberapa wilayah di kota besar seperti Dublin di mana pelancong, khususnya wanita, disarankan untuk tidak berjalan sendirian di malam hari, secara umum, Irlandia menawarkan lingkungan yang aman. Rasa kebersamaan dan komunitas yang kuat menjadi salah satu faktor mengapa kriminalitas di sana relatif rendah.
Selandia Baru juga menduduki daftar ini, di mana kejahatan dan tindak kekerasan sangat jarang terjadi. Pencurian menjadi isu yang perlu diwaspadai, terutama di daerah wisata. Meski demikian, warga Selandia Baru dikenal berpikiran terbuka dan memperhatikan hak-hak individu, serta hukum yang membatasi kepemilikan senjata api pribadi bagi petugas polisi.
Austria adalah negara selanjutnya yang tergolong aman untuk dikunjungi. Meskipun demonstrasi kadang terjadi, kasus kejahatan serius di Austria dilaporkan sangat rendah. Negara ini juga secara efektif menghindari aksi terorisme besar, menjadikannya salah satu pilihan bagi mereka yang mencari keamanan.
Di kawasan Asia Tenggara, Singapura berhasil mencuri perhatian sebagai negara dengan tingkat kriminalitas rendah. Dengan penegakan hukum yang ketat, hukuman berat dijatuhkan bahkan untuk pelanggaran kecil. Ini berkontribusi pada reputasi Singapura sebagai salah satu kota teraman di dunia. Berdasarkan Safe Cities Index dari Economist Intelligence Unit (EIU), Singapura menduduki posisi kedua, dengan pengakuan sebagai pionir dalam keamanan infrastruktur dan keamanan pribadi.
Terakhir, Portugal semakin dikenal sebagai negara yang aman, dengan perkembangan signifikan dalam menurunkan tingkat kriminalitas dan meningkatkan kondisi ekonomi. Meroket dari posisi 18 pada 2014 menjadi urutan tujuh di dunia, Portugal menghadirkan kehadiran polisi bersenjata yang berdampak positif terhadap keamanan publik. Keberhasilan negara ini dalam mengurangi angka pengangguran lebih dari 17% juga menambah daya tarik untuk dijadikan tempat tinggal.
Mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk tingkat keamanan, keamanan sosial, dan peluang ekonomi, tujuh negara ini muncul sebagai pilihan menarik bagi individu yang ingin menjalani kehidupan yang lebih baik di luar negeri. Para pencari peluang harus mempertimbangkan semua aspek ini saat merencanakan masa depan mereka di tempat baru.